Stok Vaksin Booster di Bontang Menipis, Peminat Makin Membludak

Vaksin Booster
Ilustrasi.

BONTANG – Kebijakan pemerintah pusat yang menjadikan vaksin booster sebagai syarat melakukan perjalanan dan masuk ke tempat umum berimbas ke daerah-daerah.

Kota Bontang khsusunya. Akibat penerapan kebijakan tersebut, permintaan vaksin booster terus meningkat, hingga persediaan yang ada tidak cukup untuk memenuhi seluruh permintaan masyarakat.

Kasi Surveilans, Imunisasi, Wabah, dan Bencana Dinas Kesehatan (Diskes) Adi Permana mengatakan, ada beberapa merek vaksin booster yang kosong. Seperti AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.

“Saat ini yang tersedia hanya Sinovac,” ujarnya.

Diskes Bontang pun telah mengajukan permintaan suplai ke Diskes Kaltim. Tetapi Diskes Kaltim pun masih menunggu pengiriman dari pusat. Kini stok yang tersedia hanya 100 vial lebih. Kemungkinan pekan depan stok akan bertambah.

Sebelum ada kebijakan itu, tiap hari rata-rata masyarakat yang datang ke sentra vaksinasi hanya 50 orang. Tetapi sekarang menjadi ratusan orang. Namun karena stok terbatas, Diskes hanya melayani hingga secukupnya kuota.

“Memang ada efeknya meningkat yang datang,” ucapnya.

Selain terpusat di sentra vaksin, pelayanan dilakukan secara door to door. Petugas pun berkeliling ke tiap kelurahan. Skemanya menanyakan orang siapa yang mau divaksinasi.

“Tentunya minimal 20–30 orang. Dengan harapan agar capaian vaksinasi tergenjot,” tutur dia.

Data hingga 6 Juli, capaian vaksinasi booster baru 34,1 persen atau 52.118 orang telah mendapatkan suntikan ketiga. Sasaran SDM kesehatan telah mencapai 132,5 persen. Sementara itu, pelayanan publik baru 67,4 persen, lansia 42,6 persen, masyarakat umum 36,6 persen, dan remaja 18,7 persen. Padahal awal bulan lalu capaian di angka 32 persen atau 48.957 orang yang disalurkan. (Redaksi)