BONTANG – Anggota DPRD Bontang, Faisal, mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang untuk meningkatkan sosialisasi terkait program pelepasan nyamuk Wolbachia di Kota Taman. Faisal menilai bahwa hingga saat ini, sosialisasi yang dilakukan Dinkes masih belum maksimal, sehingga masyarakat masih bingung dan mengajukan pertanyaan mengenai keberlanjutan program tersebut.
“Banyak warga nanya kenapa malah ngembangbiakkan nyamuk. Bukannya mengurangi,” ujar Faisal pada Rabu (22/11/2023).
Faisal menyampaikan bahwa sosialisasi seharusnya dilakukan secara intensif di tingkat kelurahan atau RT, bukan hanya di satu lokasi saja. Hal ini bertujuan agar warga memiliki pemahaman yang baik dan tidak salah menanggapi program tersebut.
“Harusnya sosialisasikan di tingkat kelurahan atau RT. Jangan hanya satu tempat saja sosialisasinya. Biar warga paham dan tidak salah menanggapinya,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Bontang, drg Toetoek Pribadi Ekowati, mengakui bahwa penyebaran bibit nyamuk Wolbachia sempat menuai pro kontra di masyarakat. Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa tugas Dinkes adalah memberikan edukasi kepada warga agar mereka memahami tujuan program ini.
“Kalau ditanya isu saat ini, sama seperti covid dulu pro kontra pasti ada. Itulah tugas kami memberikan edukasi kepada warga, sehingga mereka paham. Agar tercapai mutu kesehatan yang optimal,” ungkap drg Toetoek pada Selasa (21/11/2023).
Koordinator Layanan dan Sarana Penelitian Pengembangan dan Pengkajian dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Lulus Susanti, juga menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus atau efek samping dari gigitan nyamuk Wolbachia. Dia menjelaskan bahwa di Yogyakarta, uji coba dilakukan dengan memberi makan nyamuk Wolbachia menggunakan umpan darah manusia.
“Kasih makan nyamuk Wolbachia pakai umpan darah. Jadi tangan dimasukkan ke tempat nyamuk tersebut. Sultan Yogyakarta juga pernah melakukan itu. Alhamdulillah sampai sekarang sehat. Pernah juga dilakukan penelitian bagi yang pernah umpan darah, dalam darah mereka Wolbachia tidak berkembang,” paparnya. (adv)
Tidak ada komentar