KALTIM – Melejitnya perkembangan teknologi dan era modernisasi saat ini jelas semakin menggerus kelestarian kebudayaan daerah. Bahkan, ancaman besar punahnya budaya dan tradisi lokal semakin nyata terlihat. Sebab generasi penerus bangsa saat ini lebih mengenal dunia digital dibandingkan dengan budaya warisan leluhur.
Tak ingin itu terjadi, Kepalada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Muhammad Kurniawan, terus berupaya menciptakan program yang bertujuan dalam mempertahankan kelestarian nilai seni dan budaya di Kaltim. Salah satu yang menjadi prioritasnya adalah peningkatan kompetensi guru seni dan budaya.
Baca Juga : 34 Provinsi Unjuk Karya di Taman Budaya Kaltim
Kata Kurniawan, program tersebut memiliki tujuan khusus, yakni menanamkan nilai seni dan budaya kepada generasi penerus bangsa. Hal itu merupakan upaya mendasar yang dilakukan Disdikbud Kaltim, dengan begitu nilai seni dan budaya dapat ditanamkan sejak dini.
Untuk mewujudkan itu, Kurniawan mengaku perlu adanya tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang mumpuni. Sehingga proses pembelajaran dapat diimplementasikan dengan baik, dan mampu menekan laju arus modernisasi.
“Saya berharap ke depannya pengetahuan guru seni budaya bisa meningkat. Dalam model pembelajaran inovatif dalam mata pembelajaran seni budaya. Baik itu seni rupa, tari dan musik dan mengimplementasikannya lewat teori dan praktik,” terangnya.
Selain itu, ia juga mengharapkan, ada nilai tambah dan perubahan. Terhadap metode pembelajaran dari para guru seni dan budaya di Kaltim. Terutama dalam menanamkan investasi untuk memelihara kebudayaan daerah bagi para putra putri daerah.
“Tentunya kegiatan ini akan di gelar secara rutin setiap tahunnya. Sehingga anak didik mereka di sekolah bisa bersumbangsih dalam memajukan daerah dengan melestarikan kebudayaan daerah,” tutup Kurniawan.
Baca Juga : Terpilih Menjadi Ketua, Ismid Harap Taman Budaya Kaltim Bisa Mandiri
Sebagai informasi, bimbingan teknis dalam peningkatan kompetensi guru seni dan budaya ini telah berlangsung pada tanggal 29 Agustus-2 September, berpusat di Hotel Ibis Kota Samarinda. Dengan menghadirkan narasumber yang berkomptensi dari unsur birokrasi serta akademisi dari UINSI, Universitas Mulawarman, Disdikbud Kaltim serta lembaga dari sanggar seni. Dalam giat ini, hadir 60 peserta terdiri dari guru seni rupa 16 orang, guru seni tari 18 orang, seni musik 17 orang dari 10 kabupaten/kota. (adv/disdikbudkaltim/lm)
No Comments