BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang menyampaikan strategi penting yang dapat diterapkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk tetap tangguh di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.
Menurut Vinson, Sekretaris DPM-PTSP Bontang, persaingan seharusnya dilihat sebagai peluang untuk terus berinovasi, bukan ancaman yang harus dihindari.
“Persaingan adalah bahan bakar untuk inovasi,” kata Vinson. “Jika fokus pada keunikan dan memberikan pengalaman terbaik untuk pelanggan, bisnis kecil bisa menciptakan daya saing yang sulit ditiru.”
Dalam menghadapi kompetisi yang dinamis, DPM PTSP Bontang merumuskan lima strategi kunci bagi pelaku UMKM. Strategi ini dirancang untuk memperkuat daya saing bisnis dan memastikan mereka mampu bertahan dan berkembang.
Menurut Vinson, memahami lanskap persaingan adalah langkah awal yang penting. “Lakukan analisis sederhana terhadap kompetitor. Lihat apa yang mereka lakukan dengan baik, dan cari tahu di mana mereka lemah,” sarannya.
Dengan mengidentifikasi celah tersebut, UMKM dapat menawarkan sesuatu yang unik—misalnya, memperkuat kualitas produk, mempercepat layanan, atau membuat pendekatan yang lebih personal. Kunci suksesnya ada pada membangun keunggulan yang tak dimiliki pesaing.
Memiliki brand yang kuat akan membuat bisnis mudah diingat. Vinson menekankan pentingnya membangun identitas brand yang konsisten. “Logo, warna, hingga gaya komunikasi adalah elemen yang menciptakan identitas produkmu. Jangan anggap sepele hal ini,” ujarnya.
Identitas yang kuat membuat pelanggan mengenal dan terhubung dengan nilai serta pesan yang dibawa oleh bisnis. Tidak sekadar menjual produk, brand UMKM harus menginspirasi dan mengundang rasa percaya.
Di era sekarang, pengalaman pelanggan adalah segalanya. UMKM tidak hanya bersaing pada produk, tetapi juga pada interaksi yang mereka ciptakan. Vinson menyarankan agar bisnis memberikan sentuhan personal dalam layanan mereka.
“Buat pelanggan merasa spesial. Terkadang, senyuman hangat atau sapaan ramah bisa membuat mereka kembali lagi,” kata Vinson. UMKM yang mampu menciptakan pengalaman yang berkesan akan memiliki basis pelanggan setia yang siap mempromosikan bisnis melalui mulut ke mulut.
“Inovasi adalah kunci keberlanjutan,” ujar Vinson. UMKM harus peka terhadap perubahan tren dan kebutuhan pasar. Jangan ragu untuk mengembangkan produk baru atau menyegarkan yang lama.
Berinovasi secara berkala akan membuat bisnis tetap relevan dan menarik bagi konsumen. Namun, inovasi juga harus berdasarkan riset dan masukan pelanggan, sehingga produk yang diluncurkan benar-benar dibutuhkan.
Digitalisasi tak bisa diabaikan. Media sosial adalah alat yang kuat dan efektif untuk menjangkau pelanggan, kata Vinson. “Jadilah aktif di platform yang relevan dengan target audiensmu. Buat konten yang kreatif dan interaktif untuk membangun engagement,” ia menambahkan.
Konten yang relevan, seperti video pendek atau tips bermanfaat, dapat membuat pelanggan lebih terhubung dengan brand. Selain itu, penggunaan strategi digital marketing yang tepat akan membantu meningkatkan visibilitas dan daya saing bisnis.
DPM-PTSP Bontang terus mendukung pelaku UMKM dengan program pelatihan dan inisiatif yang dirancang untuk memperkuat daya saing mereka. “Kami ingin UMKM Bontang siap menghadapi persaingan dan tumbuh menjadi bisnis yang berkelanjutan,” tutur Vinson.
Tak hanya itu, DPM-PTSP Bontang berkomitmen menyediakan fasilitas dan informasi untuk mendorong UMKM memanfaatkan teknologi digital. Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM lebih siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan di masa depan.
DPM-PTSP Bontang percaya bahwa dengan strategi yang tepat, UMKM di kota ini bisa tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi pemain utama yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian lokal.
“Dengan menerapkan strategi-strategi ini, UMKM di Bontang akan mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat,” tutup Vinson.
Tidak ada komentar