SMPN 7 Bontang Minta Direlokasi Demi Optimalisasi Pendidikan

Redaksi
7 Nov 2024 10:51
2 menit membaca

BONTANG – Rehabilitasi fisik yang dilakukan di SMP Negeri 7 Bontang belum sepenuhnya menjawab tantangan yang dihadapi sekolah tersebut. Meski beberapa perbaikan telah selesai, pihak sekolah mendesak adanya relokasi segera agar kualitas pembelajaran lebih maksimal.

Kepala SMPN 7 Bontang, Nor Hayati, mengungkapkan bahwa atap kelas dan kantor guru menjadi fokus perbaikan karena kerap mengalami kebocoran saat musim hujan disertai angin kencang. “Setiap hujan deras, atap selalu bocor. Untungnya, sekarang sudah tidak khawatir lagi,” ujarnya, Kamis (7/11/2024).

Namun, meski perbaikan telah selesai, Nor Hayati mengaku masih banyak keterbatasan yang menghambat optimalisasi pembangunan. Salah satu permasalahan utama adalah keterbatasan lahan. “Kami masih ingin memperbaiki gerbang sekolah, tapi harus menunggu selesainya pengerjaan jalan di depan,” tuturnya.

Lebih lanjut, Nor Hayati menilai bahwa rehabilitasi yang dilakukan tak bisa sepenuhnya menyelesaikan persoalan infrastruktur. Keterbatasan dana dan lahan menjadi kendala besar. “Kami sebenarnya sudah lama meminta relokasi sekolah. Dengan lahan sempit, perbaikan sulit dilakukan secara maksimal,” jelasnya.

Saat ini, SMPN 7 Bontang memiliki delapan ruang kelas, padahal kebutuhan mencapai 12 ruang. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pihak sekolah memanfaatkan aula dan ruang tambahan yang dibangun dari dana sumbangan wali murid, termasuk laboratorium IPA dan mushola. “Kami mengandalkan aula untuk menutupi kekurangan ruang kelas,” katanya.

Harapan besar Nor Hayati adalah realisasi relokasi tahun depan. Ia menambahkan, aktivitas belajar juga terganggu oleh proyek pembangunan jembatan di dekat sekolah, di mana alat berat sering kali menghambat kegiatan. “Sudah lama kami minta relokasi, semoga tahun depan bisa terealisasi,” harapnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x