KUTAI TIMUR – Pandi Widiarto, Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur (Kutim) menegaskan Pemerintah serius mendesak percepatan pengerjaan proyek multi years contract (MYC) di Kutim. Menurutnya saat ini proyek-proyek tersebut, tidak memiliki banyak waktu untuk dikerjakan hingga tuntas.
“Kita sudah tidak punya banyak waktu, karena ini sudah masuk November dan sebentar lagi akan masuk pergantian tahun,” paparnya saat ditanya awak media, Senin (11/11/2024).
Jika pengerjaan proyek-proyek MYC tidak selesai hingga 2025, sambung Pandi, hal itu akan menghambat proses penganggaran nantinya. Sebab, sisah anggaran dari pengerjaan yang tidak selesai wajib dilaporkan ke Pusat untuk dikembalikan.
Yang paling utama, kata Pandi, adalah manfaat dari infrastruktur tersbut tentu sangat dinantikan masyarakat. Terutama pada pembangunan strategis seperti jalan, jembatan, hingga fasilitas publik. Menurunya, realisasi proyek ini tak hanya memperlancar akses antarwilayah, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi lokal yang lebih dinamis.
“Maka dari itu, Pemkab tidak hanya fokus pada percepatan, tetapi juga pada kualitas dan dampak jangka panjangnya. Ke depan, penataan tata ruang kota juga harus jadi prioritas, termasuk pengembangan bandara, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan zona olahraga,” ujarnya.
Dengan begitu, Pandi menekankan pentingnya evaluasi berkala untuk memastikan proyek berjalan sesuai target. Menurutnya, Pemkab harus memiliki mekanisme pemantauan yang ketat agar proyek tidak terhambat atau menyimpang dari rencana awal.
Lebih jauh, Pandi mengingatkan soal transparansi penggunaan anggaran. Hal ini, katanya, adalah langkah wajib untuk mencegah penyalahgunaan dana dan memastikan pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Merespons hal itu, Sekretaris Daerah Kutim, Rizali Hadi, memastikan Pemerintah sudah memiliki rencana yang terstruktur. Menurut Rizali, pihaknya berkomitmen menyelesaikan proyek MYC sesuai tenggat dan terus berkoordinasi dengan DPRD untuk menjaga kelancaran pelaksanaannya.
“Kami berkomitmen menyelesaikan seluruh proyek tanpa kendala berarti. Kolaborasi dengan DPRD akan terus ditingkatkan untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah,” tegas Rizali Hadi.
Komitmen Pemkab dan pengawasan DPRD diharapkan menjadi kunci sukses pembangunan di Kutai Timur, yang kini sedang berfokus mengejar ketertinggalan infrastruktur demi kemajuan daerah.
Tidak ada komentar