KALTIM – Pentingnya menanamkan rasa keperdulian terhadap warisan kebudayaan daerah kepada generasi penerus bangsa, menjadi bekal utama agar tidak terputusnya rantai kelestarian budaya. Generasi penerus sudah sepatutnya kenal dengan peninggalan sejarah yang menjadi identitas bangsa.
Upaya tersebut yang diimplementasikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim dalam kegiatan Jelajah Cagar Budaya dan Permuseuman Tahun 2022. Tahun ini, sebanyak 70 pelajar yang terdiri dari siswa-siswi SMA dan SMK dari Kabupaten/Kota di Kaltim, diperkenalkan lebih jauh tentang cagar-cagar budaya yang ada di Kaltim.
Baca Juga : Cegah Budaya Tergerus Modernisasi, Disdikbud Kaltim Tingkatkan Kompetensi Guru Seni Budaya
Bekerja sama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur. Kegiatan berlangsung sejak 28 September 2022 dan ditutup pada 01 Oktober 2022. Seremonial pembukaan dilakukan di Hotel Zurich Balikpapan, sebelum akhirnya peserta diajak berkunjung ke lokasi cagar-cagar budaya yang terletak di Kota Balikpapan.
Dalam sambutannya, Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan menyampaikan tujuan dari terlaksananya kegiatan ini ialah agar siswa-siswi mengenal cagar budaya yang berada di Kalimantan Timur, sehingga timbul rasa kecintaan siswa-siswi terhadap cagar budaya yang perlu dilestarikan dan dilindungi keberadaannya.
“Pentingnya memahami nilai-nilai sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan hasil karya budaya leluhur yang berguna bagi generasi muda untuk menjadi pedoman dalam menggapai masa depan.” tambah Kurniawan.
Sementara itu, Koordinator Jelajah Cagar Budaya dan Permuseuman Tahun 2022 Suharyono mengatakan teknisnya siswa-siswi diajak berkeliling mengunjungi 5 titik cagar budaya yang ada di Kota Balikpapan. Seperti Tugu Makam Jepang, Bunker Jepang, Meriam Jepang Markoni, Rumah Lengkung, dan Rumah Panggung Dahor.
Siswa-Siswi Menjadi Duta Promosi Pelestarian Cagar Budaya Lewat Akun Sosial Media
Setelah diperkenalkan dan mendapat penjelasan terkait asal muasal sejarah masing-masing cagar budaya. Kata Suharyono, para peserta diberi tugas untuk membuat video reels yang harus diunggah di akun sosial media. Video berupa ajakan kepada masyarakat luas untuk berkunjung ke lokasi cagar budaya, dengan begitu para peserta sudah berperan aktif dalam mempromosikan cagar budaya kepada masyarakat.
Tidak sampai disitu, pengetahuan para peserta tentang cagar budaya juga diuji, dengan mempresentasikan hasil kunjungan mereka yang disaksikan langsung oleh para narasumber. Hal itu bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh mereka dalam memahami dan menerima informasi mengenai cagar budaya di Kaltim.
Baca Juga : Gelar Temu Karya Taman Budaya ke 21 di Kaltim, Kadisdikbud Harap Kegiatan Budaya Bangkit
Sehingga apa yang diperolah siswa-siswi usai kunjungan cagar budaya ini dapat ditanamkan dalam kehidupan sehari-harinya, tentang pentingnya menjaga kelestarian warisan budaya. Bahkan dampak besarnya mampu menginspirasi masyarakat secara luas.
Atas partisipasi dalam kegiatan tersebut, para peserta diberikan hadiah berupa buku ‘Situs Gunung Selendang’ yang merupakan cagar budaya berasal dari Sangasanga dan buku ‘Kudungga’ yang diterbitkan oleh Balai Cagar Budaya Kalimantan Timur. (adv/disdikbudkaltim/lm)