Muatan CPO Buat Jalan Poros Kelay Kabupaten Berau Rentan Rusak, Politisi Serukan Pentingnya Aturan

Anggota DPRD Kaltim, Muhammad Udin. (ist)

Memonesia.com – Infrastruktur jalan poros di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), terus menghadapi tantangan serius yang disoroti oleh Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Udin.

Salah satu penyebab utama kerusakan jalan poros provinsi adalah volume besar pengangkutan Crude Palm Oil (CPO) yang melintasi daerah tersebut.

Menurut politikus Golkar yang mewakili Dapil Kutai Timur, Berau, dan Bontang, jalan poros provinsi di Kabupaten Berau saat ini mengalami kerusakan yang serius dan memerlukan perbaikan mendesak.

Meskipun anggaran provinsi telah dialokasikan berulang kali untuk perbaikan jalan ini, kerusakan kembali terjadi dalam waktu yang sangat singkat, seringkali kurang dari satu minggu.

Kendati banyak faktor yang berkontribusi pada masalah ini, Udin menyoroti volume lalu lintas harian dari pengangkutan CPO sebagai penyebab utama. Khususnya, jalan poros Kelay di Kabupaten Berau yang menjadi titik fokus perhatiannya.

“Jalan poros Kelay Kabupaten Berau sering kali rusak parah karena lebih dari 500 truk CPO melintasinya setiap hari. Ini menyebabkan tekanan besar pada kondisi jalan,” jelas Udin.

Meskipun belum ada kepastian apakah ada penumpukan muatan atau penggunaan jalan poros provinsi oleh pengusaha CPO dengan skala besar, Udin menegaskan pentingnya mengembangkan aturan yang berkaitan dengan pembatasan tonase, serta aturan tentang pajak dan retribusi yang terkait dengan penggunaan jalan poros provinsi.

Tanpa aturan yang jelas dalam pembatasan tonase dan manajemen pajak, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan poros provinsi akan menjadi proyek yang tak kunjung selesai, sementara masih ada banyak jalan lainnya di Kaltim yang memerlukan perhatian dan perbaikan. (adv)