Masih Banyak Sarjana Menganggur, Ananda Emira Minta BLKI Gencarkan Sosialisasi Pelatihan

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Dok. Humas DPRD Kaltim)

Memonesia.com – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Fraksi PDI Perjuangan, Ananda Emira Moeis meminta Balai Latihan Kerja (BLK) di sejumlah kota di Kaltim agar lebih massif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini menjawab keluhan warga yang mengaku banyak tidak mengetahui adanya informasi, sehingga masih banyak anak muda yang sampai saat ini belum bekerja alias menganggur.

“Pelatihan itu dibutuhkan sama semua orang, namun mungkin masih banyak yang belum mengetahui dimana saja BLK itu berada. Jadi mungkin kita akan minta agar sosialisasinya lebih masif lagi, lebih lebar dan luas lagi,” katanya, (26/10/2023).

Dengan adanya BLKI, diharapkan SDM Kaltim lebih berkualitas lagi.Apalagi dengan mengikuti pelatihan, peserta juga akan mendapatkan sertifikat yang bisa dipakai untuk lampiran ketika melamar suatu pekerjaan.  Diketahui, keluhan masih banyaknya anak muda yang menganggur, padahal telah bergelar sarjana, diungkapkan Arbayah selaku Ketua RT 42 Kelurahan Teluk Lerong Ulu (TLU), Samarinda ketika ditemui media ini beberapa waktu lalu. Menurutnya, ada beberapa anak di lingkungan RT 42 yang sudah lulus kuliah namun belum bekerja hingga saat ini.

Sulitnya mencari kerja, dirasa Arbayah, karena faktor kurangnya pengalaman maupun tidak adanya sertifikasi yang dimiliki oleh lulusan baru atau fresh graduate. Sehingga, warga RT 42 meminta pemerintah provinsi maupun kota untuk dapat menyelenggarakan banyaknya pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa yang baru saja lulus. “Mereka masih agak susah mencari kerja, mungkin pemerintah bisa membantu dengan membuat sebuah pelatihan. Supaya, mereka bisa mendapatkan sertifikat yang diperlukan,” jelasnya.

Bukan tanpa sebab Arbayah mengusulkan hal itu. Namun, karena pelatihan-pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Bumi Etam. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan sertifikasi untuk melamar pekerjaan.

“Kita minta ada pelatihan setelah anak-anak ini lulus, nanti kan mereka bisa mendapatkan sertifikasi lewat pelatihan. Sertifikasi ini yang biasanya diperlukan untuk kita melamar kerja. Sekali lagi kita minta difasilitasi,” pintanya. (adv)