BONTANG – Pemerintah Kota Bontang mulai menyalurkan 256 unit laptop kepada para guru, Jumat, 2 Mei 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Program ini bagian dari implementasi kebijakan One Teacher One Laptop yang sempat mandek selama lima tahun terakhir.
Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menyebut langkah ini sebagai jawaban atas tuntutan digitalisasi pendidikan yang kian mendesak. Ia menyinggung arah kebijakan nasional yang menekankan penguasaan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI) dan pemrograman, di lingkungan sekolah.
“Guru tidak bisa lagi mengandalkan metode konvensional. Perangkat digital jadi kebutuhan dasar,” kata Neni saat penyerahan simbolis di halaman Kantor Wali Kota Bontang.
Neni mengakui, pengadaan laptop guru terakhir dilakukan lima tahun silam. Itu sebabnya, pembaruan perangkat menjadi agenda prioritas dalam upaya akselerasi pembelajaran digital. Ia menjanjikan distribusi akan dilakukan bertahap, dimulai dari guru TK, SD, hingga SMP.
Untuk jenjang SMA, yang berada di bawah kewenangan provinsi, Neni mengklaim telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. “Target kami, 3.000 guru, baik negeri maupun swasta, akan menerima perangkat ini dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” ujar Neni.
Kepala SD Negeri 001 Bontang Utara, Yani Astuti, menyambut baik program ini. Ia menyatakan seluruh guru di sekolahnya, termasuk tenaga honorer, telah menerima laptop. “ASN, PPPK, maupun honorer—semuanya kebagian. Ini bentuk nyata perhatian pemerintah,” kata Yani.
Meski langkah ini diapresiasi, distribusi bertahap menunjukkan masih adanya kesenjangan infrastruktur digital antar jenjang pendidikan di Bontang. Pemerintah daerah masih dituntut menyelesaikan pekerjaan rumah dalam pemerataan teknologi pendidikan. (ADV)
Tidak ada komentar