BONTANG – Guna memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang melakukan survei harga komoditas di pasar-pasar setiap hari. Aktivitas ini bertujuan untuk memperbarui informasi harga secara rutin dan mendeteksi potensi kenaikan yang dapat memicu inflasi.
Menurut Bachrian, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan DKUMPP Bontang, tim survei DKUMPP terjun langsung ke tiga pasar utama di kota tersebut, yakni Pasar Taman Rawa Indah, Pasar Taman Telihan, dan Pasar Taman Citra Loktuan. Setiap hari, mereka mewawancarai tiga pedagang di tiap pasar untuk mendapatkan data fluktuasi harga.
“Para pedagang umumnya menjual berbagai macam bahan pokok, jadi tiga orang sebagai sampel sudah cukup untuk mengetahui pergerakan harga di pasar,” jelas Bachrian saat diwawancarai, Rabu (6/11/2024).
Hasil pemantauan harga ini kemudian diumumkan di media sosial DKUMPP, seperti Instagram, tiga kali dalam sepekan, yaitu setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Selain itu, data tersebut juga dikirim ke Kementerian Perdagangan minimal tiga hari sekali untuk evaluasi dan pemantauan inflasi regional.
“Kami rutin memperbarui informasi dari ketiga pasar, dan hasilnya diunggah sesuai jadwal tersebut,” tambahnya.
Melalui pemantauan ini, DKUMPP dapat segera mengambil tindakan jika terjadi lonjakan harga yang signifikan, sejalan dengan program Warung Tekan Inflasi (Wartek In) On The Spot yang bertujuan untuk menekan inflasi. Bachrian mengungkapkan bahwa lonjakan inflasi tahun 2023, terutama pada harga beras, kini berangsur terkendali.
“Tahun lalu harga beras sangat tinggi, tapi tahun ini sudah mulai menurun. Harga beras untuk satu karung 25 kilogram, misalnya, telah turun hingga Rp 25 ribu,” ungkapnya.
Tidak ada komentar