BONTANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Bontang terus berinovasi untuk memperkuat perekonomian daerah. Salah satu upayanya adalah mempercepat proses perizinan di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang terletak di Lantai 4 Pasar Rawa Indah, Bontang Selatan.
Sekretaris DPM-PTSP Bontang, Vinson, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menciptakan lingkungan usaha yang lebih ramah bagi para pebisnis dan investor. “Kami ingin membuat proses perizinan lebih mudah dan memberi insentif yang bisa menarik minat investasi ke Bontang,” ujar Vinson.
DPM-PTSP saat ini tengah menyusun Rancangan Peraturan Walikota (Raperwali) untuk memberikan insentif dan kemudahan investasi. Dalam proses ini, masukan dari para pelaku usaha sangat diperhatikan. Mereka diminta mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan tentang kendala dalam perizinan dan investasi. Kuesioner ini bisa diakses secara online.
“Kami ingin mendengar langsung dari pelaku usaha tentang masalah yang mereka hadapi, supaya kebijakan yang kami buat benar-benar bermanfaat,” tambah Vinson.
Data dari kuesioner tersebut akan dianalisis bersama Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang) KDOD LAN RI. Hasilnya akan digunakan sebagai dasar akademis untuk merancang kebijakan yang tepat sasaran dan benar-benar bisa memudahkan investasi di Bontang.
DPM-PTSP juga mengevaluasi kinerja Mal Pelayanan Publik di tahun 2024. Evaluasi ini penting untuk memastikan semua layanan berjalan lancar dan tidak menghambat para pelaku usaha yang ingin mengurus perizinan. Surat dari Sekretariat Daerah, Nomor B/000.8.3.4/647/ORG/2024, mendasari evaluasi ini.
“Kami ingin memastikan semua layanan berjalan cepat dan efisien. Hal ini sangat penting untuk menarik investor ke Bontang,” jelas Vinson.
Salah satu terobosan DPM-PTSP Bontang adalah digitalisasi proses perizinan. Dengan sistem ini, pelaku usaha tidak perlu menunggu lama atau mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan izin. Langkah ini diharapkan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Vinson menutup dengan optimisme, “Kami ingin Bontang jadi kota yang ramah investasi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Tidak ada komentar