BONTANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menggelar pelatihan Pendidikan Inklusi pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Bontang, di Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, mulai 17 September hingga 23 September 2024.
Kegiatan itu dirangkaikan dengan perjanjian kerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang telah diatur dalam nomor 400.3.9.4/198/DISDIKBUD/2024 DAN 6935/UNI/FPSi/KSMA/KS/2024, tentang Penelitian dan Program Pendidikan Inklusi Bagi Para Guru SD dan SMP Negeri Kota Bontang.
Adapun guru-guru yang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pelatihan tersebut, sebanyak 65 peserta. Dengan rincian 42 guru Sekolah Dasar, 20 guru Sekolah Menengah Pertama, dan tiga peserta berasal dari Pusat Layanan Disabilitas (PLD) persiapan.
Kepala Disdikbud Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono melalui Sekretaris, Saparuddin menyebutkan, Pemerintah Kota Bontang melalu pihaknya, mengirim para guru untuk belajar mengenai penanganan anak-anak yang berkebutuhan khusus yang ada di Sekolah.
“Karen ini juga sesuai dan sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 48 Tahun 2023,” ujarnnya, yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan pelaksanaan Inklusi pada Disdikbud Kota Bontang, Rabu (18/9/2024).
Peraturan itu berbicara tentang akomodasi yang layak untuk peserta didik penyandang disabilitas pada Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi.
Ia menjelaskan, bimtek ini dilaksanakan dengan sistem kelas daring-Zoom, Kelas Luring (Tatap muka), Kelas Asinkron (learning Manajemen Sistem) selama kurun waktu 1 September 2024 sampai 31 Desember 2024.
Dimulai dari tahap I melalui tatap muka selama 7 hari sejak tanggal 17 sampai dengan 23 September 2024 di Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta dengan materi Disabilitas, Pendidikan Inklusi, Universal Design For Learning, Asismen kebutuhan siswa, suara anak, dan kolaborasi. Kemudian, guru akan memperoleh materi pengalaman belajar yang beragam.
Lanjut, pada tahap II melalui Zoom di bulan Oktober 2024 mendatang, guru-guru melakukan praktek langsung di sekolah masing-masing, dengan case conference diskusi kasus siswa dalam penanganannya,
“Terakhir Desember 2024, nantinya para Dosen dan Pengajar UGM datang ke Bontang melakukan observasi pembelajaran di kelas,” imbuhnya.
Selain itu, mereka akan melakukan implementasi atas hasil pelatihan, Forum Group Diskusi (FGD) dengan guru, FGD dengan Siswa. FGD dengan orang tua siswa.
Saparuddin mengatakan, penyelenggaraan pendidikan di Kurikulum Merdeka harus mengakomodasi, seluruh peserta didik dalam rangka memberikan hak-hak bagi peserta didik untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan layanan yang sama sebagai warganegara,
“Karena ini adalah tujuan pendidikan nasional,” pungkasnya.
No Comments