KUTAI TIMUR – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kutai Timur menggelar aksi penyelamatan lingkungan di Pantai Teluk Lingga, Sangatta Utara, Jumat (21/6/2024) pagi. Kegiatan ini mencakup penanaman terumbu karang, penyulaman mangrove, dan pembersihan pantai sebagai langkah nyata menghadapi krisis iklim dengan inovasi dan keadilan lingkungan.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Ketua DPRD Kutim Joni, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Rudi Iskandar, Sekretaris DLH Kutim Andi Palesangi, serta sejumlah pejabat lainnya termasuk perwakilan Forkopimda, Pemuda Pemerhati Lingkungan, Pramuka Saka Bahari, dan PT GAM. Seluruh tamu undangan terlibat langsung dalam kegiatan lingkungan tersebut yang diawali secara simbolis oleh Bupati Kutim.
Dalam laporannya, Sekretaris DLH Kutim Andi Palesangi menyatakan bahwa kegiatan ini juga bertepatan dengan pelaksanaan eco office, lomba melukis, lomba puisi untuk siswa SMP dan SMA, serta lomba vlog untuk umum. Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diadakan oleh DLH Kutim.
“Kami juga akan melaksanakan talk show dan expo di Ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi pada 26 Juni 2024 mendatang. Gelaran ini juga akan memberikan penghargaan kepada perusahaan yang telah mengelola lingkungan dengan baik,” jelas Andi Palesangi.
Ia menambahkan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memastikan pertumbuhan lingkungan yang baik melalui penanaman mangrove dan terumbu karang di pesisir pantai. “Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman yang sama kepada stakeholder mengenai pentingnya mengelola lingkungan hidup dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan,” tambahnya.
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Ia menegaskan pentingnya pengawasan dan perhatian terhadap Pantai Teluk Lingga oleh DLH Kutim.
“Pantai Teluk Lingga harus selalu diperhatikan. Jangan sampai mangrovenya hilang. Ini menjadi barometer kita dalam membangun dengan konsep memelihara lingkungan yang berseri dan tetap terjaga dengan baik,” tegas Ardiansyah.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagi daerah lain dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan. Partisipasi aktif berbagai elemen masyarakat dan pemerintah menunjukkan bahwa upaya bersama dapat memberikan dampak signifikan terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. (*)
Tidak ada komentar