BONTANG – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bontang ke-25 akan dirayakan dengan megah melalui gelaran Bontang City Carnival (BCC) dan Pawai Budaya 2024. Acara besar ini dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2024, di Simpang Tiga Ramayana, Bontang Utara, mulai pukul 07.00 WITA. Menjanjikan suasana meriah, rangkaian karnaval ini diprediksi menarik perhatian dengan total hadiah yang menggiurkan, mencapai ratusan juta rupiah.
Mengusung konsep yang memadukan seni dan warisan tradisional, BCC dan Pawai Budaya menjadi ikon penting dalam setiap peringatan HUT Kota Bontang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono, menegaskan bahwa acara ini tidak hanya soal perayaan semata, melainkan wujud upaya melestarikan kearifan budaya lokal.
“Kami ingin masyarakat bisa menyalurkan kreativitas mereka, sekaligus tetap menjaga dan merayakan keanekaragaman budaya di Bontang,” ujar Bambang dalam wawancaranya pada Rabu (9/10/2024).
Sampai batas akhir pendaftaran pada 11 Oktober 2024, antusiasme warga terlihat tinggi dengan total 92 pendaftar. Rinciannya, sebanyak 30 tim siap bersaing di kategori Karnaval, dan 62 tim lainnya mempersiapkan diri untuk Pawai Budaya. Masing-masing kelompok akan beradu inovasi dan penampilan terbaik, dengan menonjolkan unsur seni, kekompakan, dan keserasian dalam setiap detail kostum mereka.
Bambang menambahkan bahwa untuk kategori Karnaval, para peserta diharuskan menampilkan kostum seni yang spektakuler dengan beragam tema. Penilaian akan dilakukan berdasarkan keunikan desain, tingkat kreativitas, harmoni visual, serta relevansi tema yang dibawakan.
“Juara pertama untuk kategori Karnaval akan membawa pulang hadiah senilai Rp25 juta, sementara juara kedua dan ketiga akan menerima Rp20 juta dan Rp17 juta. Tiga juara harapan juga disiapkan hadiah masing-masing sebesar Rp15 juta, Rp13 juta, dan Rp11 juta,” jelas Bambang.
Sementara itu, Pawai Budaya akan memilih 10 juara favorit, masing-masing mendapat Rp10 juta. Fokus utama dalam penilaian kategori ini adalah kekompakan kelompok, kerapian gerak, keaslian atraksi budaya, dan kreativitas dalam menampilkan ciri khas daerah.
“Pawai Budaya ini memberikan kesempatan bagi setiap daerah untuk menonjolkan identitas mereka. Penampilan atraksi budaya lokal menjadi daya tarik yang sangat kami banggakan,” tambahnya.
Panitia pelaksana menyiapkan sejumlah peraturan ketat untuk memastikan acara berlangsung tertib. Salah satu yang paling ditekankan adalah larangan keras terhadap penggunaan atribut partai politik dan kendaraan bermotor.
“Kami ingin momen ini benar-benar menjadi perayaan seni dan budaya, bebas dari nuansa politik. Larangan kendaraan bermotor juga untuk memastikan parade berjalan dengan lancar dan aman bagi semua peserta serta penonton,” tegas Bambang.
Untuk melengkapi persiapan, peserta diwajibkan menyerahkan sinopsis pertunjukan serta lagu pengiring dalam format MP3 atau MP4. Mereka juga diperbolehkan membawa alat musik tradisional untuk memberikan sentuhan otentik yang akan memperkaya pengalaman karnaval.
Guna menjamin proses penjurian yang adil dan transparan, panitia menempatkan para juri di beberapa titik strategis sepanjang rute parade. Penilaian didasarkan pada kriteria yang telah disusun, dengan keputusan akhir yang tidak dapat diganggu gugat.
“Kami berkomitmen penuh untuk menjaga objektivitas. Setiap peserta punya peluang yang sama untuk memenangkan kompetisi,” tandas Bambang.
Bontang City Carnival dan Pawai Budaya diharapkan menjadi magnet wisata baru. Dengan segala gemerlap karnaval yang ditawarkan, event ini diharapkan mampu menarik perhatian tidak hanya dari warga lokal, tetapi juga wisatawan dari luar daerah. Harapannya, kegiatan ini dapat memperkenalkan kekayaan budaya Kota Bontang secara lebih luas, sekaligus mendorong potensi wisata daerah.
Mengakhiri perbincangan, Bambang mengundang seluruh masyarakat untuk turut hadir dan memeriahkan perayaan tersebut. “Ini adalah momen kita semua untuk bersama-sama merayakan 25 tahun berdirinya Kota Bontang. Mari bergabung dan rasakan kemeriahan yang belum pernah ada sebelumnya,” pungkasnya.
No Comments