Ilustrasi (Int.)
MEMONESIA.COM – Politikus dan pejabat di Jayapura diduga melakukan tindak pemerkosaan terhadap empat orang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA). Polisi menyebut korban dan terduga pelaku pemerkosaan sudah berdamai.
Informasi soal pemerkosaan empat orang siswi SMA di Jayapura itu viral di media sosial (medsos). Empat korban tersebut diduga diculik hingga diperkosa oknum politikus dan pejabat salah satu dinas di Papua.
Kasus ini disebut bermula saat empat siswi itu diajak seseorang berjalan-jalan ke Jakarta. Kepergian mereka itu disebut tidak diketahui keluarga masing-masing siswi.
Dalam tweet viral itu, peristiwa pemerkosaan disebut terjadi pada pertengahan April 2021. Para korban disebut diiming-imingi mendapatkan uang dari terduga pelaku yang akan dibayarkan pada Juni 2021.
Para korban disebut diculik dan dianiaya. Para korban disebut dipaksa minum alkohol hingga diintimidasi untuk mengikuti kemauan para terduga pelaku.
Setelah dipaksa minum alkohol sampai tidak sadarkan diri, salah satu korban diduga mengalami kekerasan seksual dari oknum pejabat. Mereka disebut dilarang memberitahukan aksi bejat itu kepada siapa pun, termasuk keluarga.
Meski demikian, para keluarga korban mengetahui kejadian itu setelah mendengar desas-desus korban berangkat ke Jakarta. Keluarga, yang didampingi pengacara, melaporkan kejadian itu ke polisi.
Namun, masih berdasarkan cerita dari cuitan itu, keluarga korban dan pengacara mendapat ancaman dari pelaku dan aparat. Mereka disebut dipaksa mencabut laporan polisi dari Polda Papua.
Oknum Polsek Heram dituding terlibat mengintimidasi keluarga korban dan pengacara. Keluarga korban mengaku sudah dipanggil ke Polresta Jayapura untuk melakukan mediasi.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal membenarkan informasi dalam tweet viral itu. Kamal menyebut terduga pelaku dan korban sudah berdamai.
“Kasus ini sudah pernah ditangani Polresta (Jayapura). Pihak-pihak telah berdamai,” ujar Kamal saat dimintai konfirmasi, Sabtu (11/9/2021).
Kamal tidak merinci lebih lanjut peristiwa ini. Dia hanya mengatakan kasus dugaan penculikan dan pemerkosaan itu masih didalami.
“Saat ini sedang didalami lagi,” ucapnya. (Redaksi)