KUTIM – Pembangunan infrastruktur di wilayah Kutai Timur (Kutim) terus digeber, baik menggunakan anggaran daerah ataupun dengan dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan. Terbaru, Minggu (23/7/2023), Jembatan Bailey CSR dari PT Kobexindo Cement yang terletak di Dusun Sekurau, Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon diresmikan langsung oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman didampingi Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Adji Muhammad Arifin.
Usai meresmikan, Ardiansyah Sulaiman mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada pihak Kobexindo Cement yang telah memberikan CSR melalui pembangunan jembatan untuk masyarakat Desa Sekerat.
“Di bulan Agustus ke depan, insyaallah Kobexindo sudah mulai beroperasi dengan investasi 1 miliar US dollar. Ini luar biasa,” kata Ardiansyah.
Saat ini informasi dari BKPM, Kutim memiliki investasi yang patut diacungi jempol. Naik hingga 100 persen dari 2021 berjumlah Rp 3 triliun, sedangkan 2022 mencapai Rp 9 triliun. Kemudian masuk 2023 sudah melebihi dari Rp 12 triliun. Artinya kalau digabungkan dengan Rp 16 triliun jadi sangat luar biasa. Bisa jadi investasi daerah yang tertinggi di Kaltim.
“Tetapi disisi lain, kita berharap dimana pun ada investasi. Di situ ada multiplier effect yang diterima oleh masyarakat,” urainya.
Salah satu contoh, Kobexindo yang beririsan langsung kawasan desa wisata. Diketahui wisata di Indonesia memberikan kontribusi devisa negara yang besar, setelah sawit dan tambang serta sebagainya.
“Oleh karena itu, tidak terlalu tinggi kalau bupati meminta Kobexindo memikirkan 2 desa yang beririsan langsung dengan perusahaan. Yakni Desa Sekerat dan Selangkau. Karena 2 desa itu berkontribusi memberikan pendapat daerah yang luar biasa dari sisi pariwisata,” ucapnya.
Untuk saat ini, yang sudah diwujudkan adakah infrastruktur jalan dan jembatan. Ia berharap desa Selangkau juga diperhatikan oleh perusahaan di sisi infrastruktur untuk mendukung pariwisata.
“Daerah Sekarat ini penuh dengan peninggalan dan lokasi bersejarah oleh Kerajaan Kutai. Oleh karena itu apabila Kobexindo Cement sudah beroperasi, bisa membantu Kutim pada umumnya, khususnya Desa Sekerat dalam melestarikan pusat sejarah budaya yang ada,” tegasnya dihadapan Wakil Ketua II DPRD Kutim Arfan, Plt Asisten Admun Didi Herdiansyah, Camat Bengalon Suharman, Kades Sekerat Sunan Dhika, jajaran staf Kobexindo Cement, tokoh masyarakat, tokoh agama dan undangan lainnya.
Sebelumnya, General Manajer PT Kobexindo Cement Mr Lai Weipeng menyampaikan Kobexindo Cement adalah perusahaan asal Tiongkok yang beroperasi di sini dari 2019. Sejak saat itu pihaknya menerima dukungan besar dari pemerintah pusat, Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim.
“Investasi dari nilai proyek ini mencapai 1 miliar US dollar. Dengan pembangunan pabrik semen berkapasitas 8 juta ton per tahun di tahap pertama dan dioperasikan di bulan Agustus mendatang. Serta proses kontruksi sudah berjalan lancar,” terangnya.
Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih berkat dukungan semua pihak perusahaan yang dia pimpin sudah dapat beroperasi.
“Pendirian pabrik ini dapat mengubah sejarah Kabupaten Kutim yang sebelumnya tidak memiliki pabrik semen. Kini menyediakan kualitas semen yang tinggi dan harga terjangkau. Kemudian mendukung pembangunan IKN dan Kutim,” imbuhnya.
Ia mengatakan tahun lalu jua pihaknya telah memperluas akses jalan sejauh 15 kilometer dan hari ini menyelesaikan pembangunan jembatan bailey.
“Jadi hari ini adalah hari penting bagi kami, untuk membuktikan bahwa Kobexindo Cement adalah perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Kami pun berkomitmen untuk melakukan banyak hal dan manfaat bagi masyarakat setempat. Termasuk kondisi transportasi di wilayah ini,” bebernya.
Melalui jembatan ini, pihaknya ingin memperkuat dan memperlancar akses antara perusahaan dengan Pemkab Kutim, di wilayah Bengalon desa sekitar. Sehingga dapat bersatu erat bersama-sama memajukan perekonomian daerah serta membangun daerah ini menjadi yang lebih baik.