BONTANG – Kelompok UMKM di Kota Bontang, yang tergabung dalam Persatuan Lelek-Lelek Kota Bontang (PL2KB), menyampaikan keluhan soal penurunan omzet kepada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUMPP) Kota Bontang. Mereka menyebut adanya persaingan jadwal acara yang memecah konsentrasi pembeli sebagai salah satu penyebab.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro DKUMPP Bontang, Muhammad Takwin, menjelaskan bahwa keluhan ini berawal dari tumpang tindih acara di berbagai lokasi pada hari yang sama.
“UMKM Center rutin mengadakan event setiap minggu, tapi tempat lain juga ada acara. Akibatnya, pembeli bingung mau ke mana, sehingga omzet pelaku UMKM menurun,” ujar Takwin, baru-baru ini.
Menanggapi hal ini, Takwin menyatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan akademisi dari Universitas Mulawarman untuk mengkaji masalah tersebut. Namun, ia mengakui, tidak mudah mengarahkan masyarakat untuk hanya menghadiri satu acara saja.
“Kami tetap menyediakan wadah di UMKM Center. Kalau ada yang bilang omzet tidak meningkat, saya rasa kurang tepat. Pasti ada peningkatan, meski mungkin belum maksimal,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, DKUMPP berencana mengoptimalkan fasilitas UMKM Center dengan memperluas jam operasional sarana kuliner, yang tidak lagi hanya buka di akhir pekan, tetapi setiap hari. Harapannya, pendapatan pelaku UMKM bisa lebih stabil.
“Kami juga menambahkan hiburan di UMKM Center agar pengunjung lebih tertarik datang. Ini bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan penghasilan UMKM di Bontang,” tutup Takwin.
Melalui langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap UMKM di Kota Bontang dapat terus berkembang meski menghadapi tantangan persaingan acara.
No Comments