PPU Siapkan 6 Hektar Lahan di Lawe-Lawe untuk Lokasi Sekolah Rakyat Parabowo

Admin
23 Apr 2025 11:59
Kaltim 0
2 menit membaca

PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menegaskan komitmennya untuk mengambil peran penting dalam agenda nasional pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah daerah memastikan kesiapan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat (SR), program prioritas Presiden terpilih Prabowo Subianto yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan rentan putus sekolah.

Konfirmasi kesiapan ini disampaikan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Sekretaris Daerah PPU, Tohar, Kamis (17/4/2025). PPU menjadi satu dari empat titik di Kalimantan Timur yang dipilih sebagai lokasi pembangunan SR.

“Lahan sudah kami siapkan di Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam. Ini bentuk keseriusan kami mendukung program nasional untuk pemutusan mata rantai kemiskinan melalui pendidikan,” tegas Tohar.

SR dirancang bukan sekadar institusi pendidikan formal. Konsepnya menyeluruh — mencakup pendidikan, pengasuhan, hingga pembentukan karakter. Anak-anak tidak hanya diajarkan, tetapi juga diasramakan, dipersiapkan menjadi generasi tangguh yang siap bersaing dan berkontribusi.

Kepala Dinas Sosial PPU, Saidin, menyatakan bahwa proposal pembangunan SR telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Sosial RI. “Kita tinggal selesaikan verifikasi teknis di lapangan. Lahan 6 sampai 7 hektare sudah clear,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).

Meski pendanaan sepenuhnya bersumber dari APBN, Pemkab PPU memegang peran krusial. Mulai dari pengadaan lahan, pengurusan administrasi, hingga seleksi siswa dan tenaga pendidik lokal yang akan mendampingi jalannya program.

Selain PPU, tiga lokasi lain yang diusulkan Pemprov Kaltim adalah Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Tenggarong. Namun, PPU menjadi salah satu yang paling siap secara teknis dan administratif.

Tohar menekankan pentingnya percepatan. “Kita tidak ingin hanya jadi penonton. SR harus jadi tonggak perubahan sosial di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara.”

Jika terealisasi, SR di Lawe-lawe akan menjadi contoh konkret peran daerah dalam menjawab tantangan ketimpangan pendidikan. Lebih dari sekadar proyek pembangunan, ini adalah investasi masa depan — untuk daerah, dan untuk Indonesia. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x