Memiliki Gedung Representatif, SMA Negeri 4 Samarinda jadi Tuan Rumah O2SN Cabor Bulu Tangkis

SAMARINDA – SMA Negeri 4 Samarinda jadi tuan rumah penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) terkhusus untuk cabang olahraga bulu tangkis jenjang SMA/MA tahun 2023.

Terpilihnya SMA Negeri 4 Samarinda sebagai tuan rumah ini bukan tanpa maksud. Namun, karena Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur (Kaltim) sudah melakukan pemantauan terlebih dulu.

Hal itu dikatakan Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Siti Aminah saat melakukan pemantauan ke lapangan, Gor SMA Negeri 4 Samarinda, jalan KH. Harun Nafsi, Kota Samarinda.

“Mengapa SMA Negeri 4 Samarinda? karena mereka memiliki gedung bulu tangkis yang saya rasa cukup representatif, kita bisa lihat tadi sekali tanding bisa langsung tiga, dan lapangannya cukup bagus,” katanya pada Sabtu (3/6/2023).

Disinggung terkait gedung bulu tangkis lain milik SMA/MA yang ada di Kota Samarinda, ia menjelaskan bahwa tidak semua sekolah negeri maupun swasta memiliki gedung bulu tangkis representatif.

“Tidak semua sekolah memiliki gedung seperti ini (milik SMA Negeri 4 Samarinda) Intinya ada alasan mengapa Disdikbud Kaltim memilih SMA Negeri 4 Samarinda,” jelas Siti Aminah, yang diberi tugas sebagai pengawas O2SN di Kota Samarinda oleh Kepala Disdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan.

Ditemui disela-sela pertandingan, Kepala SMA Negeri 4 Samarinda Muhammad Idar mengaku senang atas kepercayaan yang telah diberikan Disdikbud Provinsi Kaltim padanya. Maka itu, penyelengaraan O2SN tingkat Samarinda ini diharapkan berlangsung lancar dan para peserta bisa merasa nyaman saat bertanding.

“Kemarin, saya minta O2SN cabang bulu tangkis bisa terselenggara di SMA Negeri 4 Samarinda. Karena saya pikir kami punya sarana prasarana yang memadai. Hanya perlu pemeliharaan dan perawatan saja. Termasuk pengecatannya,” terangnya.

Begitu ditunjuk sebagai tuan rumah O2SN, pihaknya langsung melakukan steril lapangan, memperbaiki kondisi gedung yang catnya sudah memudar hingga mengatur penerangan atau pencahayaan. Tujuannya, agar para peserta bisa bertanding secara maksimal.

“Alhamdulillah semuanya bisa kita lakukan, terlihat lebih fresh daripada sebelumnya. Lapangannya kita cat warna hijau dan merah menggunakan anggaran yang memang sudah kami sediakan. Pengerjaannya sekitar 2 hari selesai,” pungkasnya.

“Artinya kita bertanggungjawab dengan tugas yang diberikan. Supaya saat pertandingan tim yang datang itu tidak akan berpikir ‘kok begini gedungnya’. Tadi saya tanya, gimana gedung, alhamdulillah cukup bersih kata mereka,” sambungnya. (adv/disdikbudkaltim/li)