Yayasan Ulin Muara Ancalong Kutim Raih Penghargaan Kalpataru dari KLHK

Menteri LHK Prof Siti Nurbaya Bakar saat menyerahkan pengharagaan Kalpataru kepada Ketua Yayasan Ulin Suimah. (Humas Pemkab Kutim)

KUITM – Yayasan Ulin Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berhasil meraih penghargaan Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan tersebut merupakan prestasi tertinggi di bidang lingkungan hidup.

Yayasan berlokasi di Jalan Wira Benu RT II Desa Kelinjau Ulu, Kecamatan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur itu berhasil mewakili Provinsi Kalimantan Timur. Anugerah Kalpataru Kategori Penyelamat diserahkan langsung oleh Menteri LHK Prof Siti Nurbaya Bakar kepada Ketua Yayasan Ulin Suimah, di Auditorium DR Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Usai penyerahan penghargaan, Menteri LHK RI Siti Nurbaya Bakar mengatakan Kalpataru diberikan kepada para pejuang lingkungan. Individu, kelompok serta lembaga yang dinilai berjasa dalam merintis atau mengabdi menyelamatkan maupun membina upaya perlindungan pengelolaan LHK.

Kalpataru, lanjut dia, diselenggarakan setiap tahun dalam rangkaian peringatan hari lingkungan hidup sedunia World Environment Day. Dilaksanakan sejak 1980 oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Berawal dari semula namanya kategori hadiah lingkungan yang pada 1981 menjadi penghargaan Kalpataru. Hingga sekarang penghargaan Kalpataru dikenal dan dipahami sebagai penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup di Indonesia.

“Sangat penting, keberadaan penghargaan Kalpataru mengingat secara prinsip bahwa pendekatan penanganan perlindungan dan pengelolaan lingkungan harus dilakukan dengan pendekatan konstitusionalitas serta prosedur. Sebagai refleksi kaitan antara demokrasi dan lingkungan. Yakni demokrasi dan rasa untuk menjaga lingkungan oleh seluruh elemen bangsa,” tegasnya.

Dia menyebut ada kaitan filosofis kelembagaan yang mendorong praktik atau rintisan untuk membangun nilai-nilai menghargai lingkungan. Serta menerapkan secara mendasar prinsip kelestarian lingkungan. Pada penempatan dalam berbagai kebijakan aktualisasinya dalam bentuk dan orientasi partisipasi yang lebih serta semakin luas. Dari partisipasi seluruh para penerima penghargaan saat ini. Kebijakan-kebijakan yang berorientasi hijau.

“Bertepatan dengan hari lingkungan hidup sedunia 5 Juni 2023, Pemerintah menganugerahkan penghargaan Kalpataru kepada 10 penerima. Yaitu 4 penerima dari kategori perintis lingkungan satu penerima dari kategori pengabdian 3 penerima dari kategori penyelamat lingkungan dan 2 penerima dari kategori Pembina lingkungan. Kategori tersebut telah dikembangkan sejak awal hadirnya penghargaan Kalpataru,” sebutnya lagi.

Penghargaan untuk tokoh pejuang di bidang LHK ini merupakan amanah bagi penerima. Untuk tetap menjaga dan meningkatkan kepeloporan serta upaya upaya pemeliharaan Pengelolaan LHK. Pemerintah memberikan penghargaan khusus untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup 2023 kepada satu penerima atas dedikasinya di bidang pengembangan jejaring ekowisata.

Perlu diketahui, sebanyak 10 penerima penghargaan Kalpataru 2023 terdiri dari 4 penerima dari kategori perintis lingkungan, 3 penerima dari kategori penyelamat lingkungan, 1 penerima dari kategori lingkungan dan yang terakhir 2 penerima dari kategori pembina lingkungan.

KLHK juga menyelenggarakan Festival Pesona Festival Perhutanan Sosial Nasional (Pesona) yang dilaksanakan mulai hari ini sampai dengan 7 Juni 2023. Dengan rangkaian kegiatan antara lain inovasi perhutanan sosial pameran produk bidang sosial dari Kementerian Koperasi. Membuka stand khusus untuk peningkatan kapasitas supaya mempunyai badan usaha yang berbadan hukum, pentas seni budaya dan aneka lomba untuk meningkatkan pemahaman dan kecintaan lingkungan. (*)