KUTAI TIMUR – Tingginya konsumsi daging sapi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi peluang besar yang menjanjikan di sektor peternakan. Melihat potensi tersebut, Anggota DPRD Kutim, Yusri Yusuf, menilai peternakan lokal harus menangkap peluang tersebut.
Menurut Yusri, para peternak lokal di Kutim harus mampu menciptakan ketahanan pangan secara mandiri, dalam hal ini memenuhi kebutuhan daging di pasaran. Sebab, berdasarkan data yang ia peroleh dari Dinas Tanaman Pangan Holikultural dan Peternakan (DTPHP) Kutim, produksi daging sapi terus meningkat.
“Para peternak lokal Kutim tidak kalah saing dengan peternakan di luar daerah lainnya, hanya saja perlu digarap secara maksimal oleh Pemerintah,” tuturnya, Selasa (12/11/2024).
Pada 2020, sambung dia, populasi sapi di Kutim mencapai 19.775 ekor dengan produksi daging mencapai 4.503,35 ton, jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi daging bagi masyarakat.
Dengan demikian, pemerintah perlu menciptakan program-program yang bermuara pada peningkatan sektor peternakan mandiri, khususnya menumbuhkan peternak lokal yang berkualitas berbasis modernisasi dan teknologi.
Misalnya, pemanfaatan alat teknologi untuk memantau kesehatan ternak, pemberian pakan, dan reproduksi. Contohnya, menggunakan sistem pemberian pakan otomatis, mesin pemerah susu otomatis, dan aplikasi IT untuk merekam ternak.
“Pemberian insentif dan dukungan keuangan bagi para peternak juga menjadi program strategis yang perlu diterapkan, untuk mendorong perkembangan peternak lokal secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Yusri mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah sejauh ini memiliki progres yang baik, mengingat tren pertumbuhan populasi sapi terus meningkat. Ia juga mendukung program pengembangan peternakan lokal, melaui pendampingan peningkatan produktivitas ternak.
Memperkuat sistem pemeliharaan dan pengelolaan manajemen peternakan secara umum. Termasuk memasok bibit sapi dari luar daerah, untuk peningkatan jenis sapi berkualitas di Kutai Timur.
“Pertumbuhan ternak lokal tentu akan membawa dampak yang positif bagi daerah, terutama dari sisi perekonomian. Tingginya permintaan daging sapi, menjadi peluang besar bagi para peternak untuk terus berkembang,” tutupnya.
Tidak ada komentar