BONTANG – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Abdul Samad meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segera memprioritaskan penanganan banjr rob yang kerap kali menerjang Bontang Kuala (BK), Bontang Utara.
Ia menilai, banjir rob sangat mengganggu aktivitas masyarakat sekitar, terutama ketika jam pergi kerja dan sekolah. Permasalahan banjir rob di wilayah tersebut sudah sering kali terjadi.
Baca juga: APBD 2024 Capai Rp 2,7 Triliun, Fraksi Annur Minta Pemkot Bontang Fokus Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Ketika banjir datang, maka akses jalan akan terputus. Padahal jalan tersebut adalah akses utama untuk masyarakat sekitar untuk berlalu lalang.
“Kasian masyarakat aktivitasnya terhambat karena jalan satu-satunya terendam air,” ujarnya, kepada awak media belum lama ini.
Dirinya menginginkan agar Pemkot Bon tangbisa segera mengatasi banjir rob di wilayah tersebut di BK.
Wali Kota Bontang, Basri Rase menanggapi hal tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Universitas Mulawarman (Unmul).
Ia meminta agar segera mencari Solusi dan mengkaji lebih dalam terkait penanganan banjir rob, karena tidak bisa dilakukan secara parsial.
“Tentu ini menjadi perhatian bagi kami untuk mengatasi permasalahan banjir rob,” imbuhnya.
Hal ini pun dijelaskan lebih rinci oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang, Edy Prabowo. Ia menyebutkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) tentang banjir rob.
Baca juga: Andi Faiz Apresiasi Kota Bontang Terpilih Sebagai Kota Percontohan Antikorupsi di Kaltim
Namun hal ini tidak bisa dilakukan pada Perubahan APBD 2024, karena telah masuk dalam perbaikan jalan di Piere Tendean. Ini merupakan program prioritas BBPJN pada 2025 mendatang.
“Kami ada tiga skema yang disiapkan untuk proyek ini,” bebernya.
Adapun skema tersebut, yaitu pertama dengan menggunakan struktur jembatan layang, kedua ditambah dengan timbunan tanah, dan ketiga montar foam.
No Comments