Evaluasi Bimtek di Luar Daerah, DPRD Kutim Soroti Efisiensi Anggaran

Redaksi
19 Nov 2024 14:23
Kutai Timur 0
2 menit membaca

KUTAI TIMUR – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Asti Mazar, menyerukan evaluasi terhadap kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang marak digelar di luar daerah. Ia menilai, praktik tersebut berpotensi membuang anggaran daerah tanpa manfaat yang jelas bagi masyarakat.

“Bimtek sudah pernah menjadi pembahasan kami tahun lalu. Kami menjalankan fungsi pengawasan dan penganggaran, tetapi keputusan pelaksanaannya berada pada dinas terkait. Banyak yang kami pertanyakan, seperti kenapa tidak dilaksanakan di dalam daerah saja?” ujar Asti saat diwawancarai pada Selasa (19/11/2024).

Asti mengungkapkan, DPRD sering menerima keluhan dari masyarakat soal bimtek yang dianggap terlalu sering dilakukan di luar Kutai Timur. Menurutnya, pengawasan perlu diperketat agar anggaran yang digunakan tidak menjadi sia-sia.

“Kami mendukung bimtek jika memang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tapi, jika hanya untuk formalitas tanpa hasil nyata, ini harus ditinjau kembali,” tegasnya.

Ia juga menyoroti potensi gangguan terhadap pelayanan publik akibat frekuensi bimtek yang tinggi. Beberapa proyek dinas, kata Asti, bahkan sempat tertunda karena pegawai terlalu sibuk mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini, menurutnya, merugikan masyarakat yang justru membutuhkan percepatan pelayanan.

“Kalau bimtek itu memang penting, kami tidak akan mempermasalahkan. Tapi, jangan sampai justru menghambat pelayanan dan program kerja yang lebih prioritas. Harus ada kejelasan siapa yang ikut, apa hasilnya, dan bagaimana penerapannya,” tambahnya.

Asti juga meminta agar masyarakat yang merasa dirugikan oleh pelaksanaan bimtek yang dinilai tidak relevan segera melapor ke DPRD. Dengan demikian, dewan dapat menindaklanjuti dan memastikan penggunaan anggaran daerah tetap efisien serta bermanfaat langsung bagi pembangunan.

“Semua harus kembali pada tujuan awal: meningkatkan SDM dan pembangunan di Kutai Timur. Jika itu tercapai, tentu kami mendukung. Namun, transparansi dan efisiensi tetap menjadi kunci,” tutupnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x