DKUMPP Bontang Sidak Penjual Elpiji 3 Kg, Dijual Rp 35 Ribu Per Biji

Redaksi
18 Nov 2024 09:27
DKUMPP Bontang 0
2 menit membaca

BONTANG – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram di Kota Bontang mulai memicu keresahan warga. Harga yang melambung jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga mencapai Rp 35 ribu per tabung, memaksa Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) turun tangan.

Senin (18/11/2024), Pelaksana Tugas Kepala DKUMPP Bontang, Lukman, bersama Kepala Bidang Perdagangan, Sunita Sinaga, dan Checker Pertamina Wilayah VII Gas, Fatchurrochim, melakukan inspeksi ke sejumlah agen LPG di Jalan Pattimura.

“Kami temukan ada yang menjual hingga Rp 35 ribu, padahal HET-nya hanya Rp 21 ribu,” ungkap Lukman.

Lukman menjelaskan bahwa harga resmi dari agen ke pangkalan adalah Rp 18 ribu per tabung, yang kemudian dijual ke masyarakat dengan HET Rp 21 ribu. Namun, rantai distribusi hingga ke toko-toko kerap membuat harga meroket.

“Kalau mau jual kembali, jangan sampai harganya setinggi itu. Jauh dari harga eceran resmi,” tegasnya.

Inspeksi mengungkap bahwa kelangkaan juga disebabkan oleh tingginya permintaan yang tak sebanding dengan pasokan. Di pangkalan Ahmad Rifai di Jalan KS Tubun, misalnya, 50 tabung LPG yang didistribusikan tiga kali seminggu habis hanya dalam hitungan jam.

Hal serupa terjadi di pangkalan Boharima di Jalan Sam Ratulangi. Pangkalan ini menerima pasokan dari agen Akawy hanya setiap tiga minggu, dan gas langsung ludes saat tiba.

Sementara itu, pangkalan Kiki yang mendapatkan suplai dari agen Pantai Subur menerima 80 tabung gas setiap hari. Namun, pengiriman terhenti pada hari Minggu dan hari libur nasional. “Kalau ada tanggal merah atau hari kejepit, biasanya pengiriman terhenti. Tapi, pemerintah sudah menerbitkan surat edaran untuk ekstra dropping gas agar pasokan tetap tersedia,” jelas Lukman.

Dari hasil inspeksi, Lukman menyimpulkan bahwa distribusi gas LPG 3 kilogram di Bontang sejatinya masih sesuai jadwal dari tiga agen utama, yakni Akawy, Pantai Subur, dan Gemilang Karya Energi. Pembelian juga tercatat dalam aplikasi sesuai KTP pembeli.

Meski demikian, tingginya permintaan dan distribusi yang terbatas membuat kelangkaan sulit dihindari. DKUMPP memastikan akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah harga yang melambung tak terkendali.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x