Warga BSD Minta Segera Lakukan Pembebasan Lahan di Daerah Tercemar Limbah

Rapat pembahasan pembuangan limbah PT PKT di Perumahan BSD. Foto (sa/memonesia.com)

BONTANG – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang menggelar rapat, yang menghadirkan pemilik lahan di perumahan BSD dan Dinas Perumahan dan permukiman (Perkim) Kota Bontang, Senin (22/7/2024), di Ruang Rapat Sekretariat DPRD Kota Bontang.

Anggota Komisis III DPRD Kota Bontang, Abdul Samad menjelaskan, ada satu daerah di BSD yang menjadi tempat pembuangan limbah atau air, yang berasal dari pihak perusahaan PT PKT, beberapa wilayah di Perumahan BTN, BSD, PC PKT dan SMKN 1.

“Lokasinya itu berada di RT 37 Bontang Utara, kalau masuk ke area Perumahan BSD, berada di sisi kanan dengan lahan yang berupa cekungan,” jelasnya.

Baca juga: Guntung Masih Jadi Langganan Banjir, Abdul Samad Sarankan Lakukan Normalisasi Rutin

Politisi Partai Hanura itu mengatakan, jika mau diadakan pembebasan lahan, lokasi itu belum memiliki kejelasan untuk peruntukkannya.

Sebab, berdasarkan dari hasil kajian dan penelitian Universitas Sebelas Maret, wilayah tersebut tidak cocok menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Awalnya, lahan itu akan dijadikan sebagai RTH. Namun, karena dialirin limbah, maka tidak bisa dimanfaatkan untuk kegiatan bercocok tanam.

“Maka kami ingin daerah itu dijadikan folder saja, daripada dibiarkan begitu saja,” lanjutnya.

Menurutnya, kajiannya sudah lama dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bontang dan hasil kajian tersebut sudah dipelajari oleh Dinas Perumahan dan permukiman (Perkim) Kota Bontang.

Oleh karena itu, saat ini pemiliki tanah mempertanyakan kesediaan Pemerintah Kota Bontang, untuk melakukan pembebasan lahan.

Baca juga: Fraksi Gerindra dan Berkarya Berikan Lima Catatan, Guna Wujudkan RPJPD Bontang Sentosa 2045

Jika hal ini tidak ditindaklanjuti, kemudian pemiliki lahan akan menutup lahan tersebut, maka air akan meleber dan meluap ke jalanan.

“Maka kami dorong pemkot untuk segera lakukan pembebasan lahan dan segera dibuat folder. Ini juga bisa jadi solusi banjir, biar air semua tertampung di situ,” pungkasnya.