Wacana Mata Pelajaran Kitab Suci SD di Kutim, Kepala Disdikbud : Sedang Kita Ujicoba

Kepala Disdikbud Kutai Timur Mulyono. (Ist)

KUTIM – Mata pelajaran Kitab Suci untuk Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kutai Timur saat ini sedang dalam tahap ujicoba oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim. Bahkan calon tenaga pengajar tengah diberikan pembekalan dan persiapan.

Hal itu disampaikan Kepala Disdikbud Kutim Mulyono mengatakan persiapannya sudah hampir selesai, hanya tinggal menyelesaikan program pembekalan kepada para calon tenaga pengajar. Nantinya ada dua mata pelajaran Kitab Suci, yakni Muslim dan Nasarani.

Bahkan, pihaknya tengah menyelenggarakan tranning center atau pemusatan pembekalan khususnya untuk Muslim guna menentukan modul pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Terutama dalam bacaan Al-Qur’an yang sesuai dengan tajwid.

“Kami sudah melakukan pembekalan bagi guru yang akan mengajar kitab suci nasrani dan muslim. Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan training center untuk menyamakan persepsi, terutama bacaan Al-Qur’an yang sesuai dengan tajwid,” tutur Mulyono.

Lebih lanjut, Mulyono menjelaskan program ujicoba ini akan berlangsung selama satu setengah semester dan mencakup siswa kelas 1 hingga 6. Termasuk, pembagian jam mata pelajaran dan tingkatan bacaan yang akan diajarkan kepada peserta didik juga akan diatur.

“Untuk tahapan awal kita pilih 6 sekolah, masing-masing 5 di Kecamatan Sangatta Utara dan satu di Sangatta Selatan. Nah kalau ini sukses, kita akan terapkan di seluruh sekolah yang ada di Kutim,” imbuhnya.

Kadisdikbud Kutim yang telah menjabat selama 9 bulan sejak Januari 2023 ini, menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah pada penyempurnaan program yang tengah berjalan, yakni penerapan kurikulum merdeka dan pelajaran kitab suci.

Program ini akan terus dikembangkan dengan berlandaskan data yang valid untuk memastikan keberhasilannya.

“Yang jelas program tidak akan berhenti, tapi kita akan terus berusaha, dan yang penting adalah menciptakan inovasi dengan diawali dari data yang valid, sehingga program yang kita ciptakan itu on point,” tandas Mulyono.