Sultan Fatoni Warga Samarinda Berhasil Dievakuasi Dari Iran

MEMONESIA.COM — Pemerintah Indonesia mengevakuasi 97 warga negara Indonesia (WNI) dari Iran, menyusul memburuknya situasi keamanan akibat konflik Iran-Israel yang kian memanas. Salah satu WNI yang berhasil dipulangkan adalah Sultan Fatoni, warga Samarinda, Kalimantan Timur, bersama istri dan anaknya.

Fatoni selama tiga setengah tahun tinggal di Kota Mashhad, hanya 10 menit dari lokasi serangan drone Israel yang menghantam Bandara Mashhad beberapa waktu lalu. “Katanya yang diserang kemarin pakai drone itu bandara Kota Mashhad,” ujar Fatoni, dikutip dari Kompas.

Keluarga Fatoni termasuk dalam rombongan 11 WNI yang tiba di Indonesia pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 17.35 WITA melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Evakuasi dilakukan melalui jalur darat selama 16 jam dari Teheran ke perbatasan Azerbaijan, sebelum para WNI diterbangkan dari Baku ke Jakarta via transit. Proses pemulangan dilakukan dalam beberapa gelombang, sebagai respons cepat terhadap eskalasi konflik dan memburuknya keamanan di Iran Timur.

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Andy Rachmianto, menyambut langsung kedatangan para WNI di Jakarta. Ia menyebut 96 dari 97 yang dievakuasi adalah WNI, sementara satu lainnya merupakan warga negara asing yang menikah dengan WNI.

“Ini bukti bahwa negara hadir melindungi warganya, khususnya di kawasan konflik yang sangat dinamis,” ujar Andy. Ia juga mengapresiasi peran aktif pemerintah daerah Kalimantan Timur dan Jawa Timur dalam penanganan warganya di luar negeri.

Proses evakuasi sempat terkendala saat Qatar Airways menutup wilayah udaranya selama beberapa jam, menyebabkan dua pesawat yang membawa 18 WNI dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi. Namun seluruh penumpang berhasil melanjutkan perjalanan setelah rute kembali dibuka.

Pemerintah merencanakan evakuasi lanjutan pada Rabu dan Kamis, menyasar 283 WNI yang belum dievakuasi dari total 380 orang yang tercatat berada di Iran. Opsi evakuasi sukarela tetap dibuka bagi mereka yang ingin kembali ke Tanah Air. (Red)