KUTAI TIMUR – Anggota DPRD Kutim, Novel Tyty Paembonan mempertanyakan keseriusan Pemerintah maupun PT KPC terkait perbaikan Jalan arteri Sangatta – Rantau Pulung, yang kondisinya sudah cukup lama mengalami rusak parah.
“Apa harus menunggu korban baru perbaikan mulai dilakukan. Harusnya jangan sampai ada korban,” kata dia, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kutim.
Lebih-lebih, Novel merasa geram, lantaran belum ada kejelasan terkait upaya perbaikan itu milik tanggung jawab siapa. Pemerintah ataupun PT KPC, karna kawasan tersebut masuk dalam areal aktivitas perusahaan.
“Ini tanggung jawabnya harus diperjelas, kalau memang itu tanggung jawabnya ada di KPC, mana tanggung jawab KPC? Kalau memang KPC tidak mau ya sudah tinggalkan, ayo pemerintah yang tanggung jawab,” ujarnya.
Diketahui pula kurang lebih 8 kilometer jalan itu juga digunakan oleh perusahaan lain, yakni PT. BAS. “Mereka kita ingatkan juga jangan asal-asalan bawa unit, jangan sampai mengancam pengguna jalan,” ucapnya.
“Paling tidak itu menurut saya tambal sulam dulu lah yang rusak-rusak parah,” sambungnya.
Dirinya berpesan kepada pemerintah untuk tidak perlu membeberkan angin segar terkait infrastruktur yang akan segera dibangun, sementara realisasinya tidak berjalan.
“Sekarang buat apa yang kalian memang bisa kerjakan, jadi saya harapkan baik pemerintah, PT. KPC, maupun, PT. BAS, harus diperjelas, dipertegas kerjasama yang kalian maksud itu seperti apa,” tandasnya.