Manfaatkan Lonjakan APBD untuk Tingkatkan SDM di Kaltim

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, Salehuddin. (Dok. Salehuddin)

Memonesia.com – Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kaltim turut menjadi usulan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim dari Fraksi Golkar Salehuddin. Hal itu respon terkait peningkatan yang signifikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023.

Diketahui anggaran yang awalnya diprediksi hanya akan mencapai di angka Rp 14 Triliun, rupanya justru berhasil melonjak menjadi angka Rp 25 Triliun. Saleh, sapaannya, merasa bahwa ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan pemerintah agar pemanfaatan anggaran yang besar ini bisa digunakan lebih efektif untuk kemajuan Provinsi Kaltim. Hal itu lantaran Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia sudah berpindah ke Kaltim. Sehingga, pemerintah harus lebih berfokus pada dunia pendidikan.

“Karena melalui pendidikan berkualitas cara kita untuk meningkatkan SDM di Bumi Etam,” jelasnya, (23/10/2023).

Diakuinya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memegang peran kunci dalam hal ini. Akan tetapi, ia berpendapat bahwa semua stakeholder terkait juga perlu memberikan kontribusi untuk memperkuat SDM.

Meskipun APBD Kaltim mengalami lonjakan yang signifikan, penting untuk memastikan bahwa realisasi anggaran berjalan efisien. Salehuddin mencatat, terkadang realisasi anggaran di beberapa perangkat daerah di Kaltim masih rendah, terutama di perangkat daerah yang memiliki alokasi anggaran besar. Sebagai contoh Dinas Pendidikan, dinas tersebut hanya mencapai progres realisasi anggaran sekitar 40-45 persen.

Capaian realisasi anggaran yang masih kecil ini menurut Salehuddin, menjadi tantangan yang besar bagi pemerintah. Sebab, waktu tinggal tersisa beberapa bulan saja. alhasil perlu percepatan dalam realisasi anggaran Kaltim untuk menghindari terjadinya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa), akibat ketidakmampuan perangkat daerah dalam merealisasikan anggaran.

“Harapannya ini menjadi konsentrasi kawan-kawan provinsi untuk mempercepat realisasi anggaran, agar tidak terjadi Silpa yang cukup besar,” pintanya. (adv)