Kecamatan Bontang Barat Audit Kasus Stunting di Tiga Kelurahan

Camat Bontang Barat Ida Idris, rutin mengunjungi Kelurahan untuk memantau perkembangan penanganan persoalan stunting. (memonesia/li)

BONTANG – Persoalan kasus stunting di Kota Bontang masih menjadi hal yang terus difokuskan oleh instansi terkait, salah satunya Kecamatan Bontang Barat.

Dari data yang dihimpun redaksi, sebanyak 1.156 anak di Kota Bontang mengalami stunting atau setara dengan 21 persen. Presentase tersebut mengalami penurunan sebanyak 5,3 persen dari 2021 lalu yakni sebesar 26,3 persen.

Camat Bontang Barat, Ida Idris mengatakan pihaknya terus melakukan pergerakan untuk mengurangi angka stunting terkhusus di tiga kelurahan yang ada di Bontang Barat.

Dijelaskan, tiga kelurahan yakni Belimbing, Kanaan dan Telihan terus melakukan pendataan dengan berkunjung ke sasaran yang mereka harus dampingi mulai dari calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu menyusui hingga bayi dan balita.

“Setiap kelurahan itu punya jadwal masing-masing kapan mereka akan turun ke lapangan untuk melakukan pendataan,. Tapi sekarang ini kader dari kelurahan juga minta supaya mereka bisa langsung mengakses aplikasi yang dipakai supaya data bisa langsung ter update” ungkapnya, Kamis (27/7/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungab Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang, Bahauddin mengatakan bahwa penyebab stunting itu akibat pernikahan dini dan pola asuh yang belum maksinal serta minimnya pengetahuan ibu hamil ataupun menyusui.

“Karena itu kita akan mengatur perwali terkait pencegajan pernikahan dini serta memberikan edukasi kepada masyarakat tidak hanya anak-anak dan remaja,” imbuhnya.