Dandim 0908 Bontang, Letkol Arh Chairul Huda menjadi orang pertama yang mendapat vaksin. (Fajri/memonesia.com)
BONTANG – Dandim 0908 Bontang, Letkol Arh Chairul Huda menjadi orang pertama yang mendapat vaksin dalam program pencanangan vaksinasi Covid-19, di Pendopo, Rabu (27/01).
Chairul Huda pun terlihat tenang saat jarum suntik berisi vaksin sinovac ditusukan ke lengan kirinya. “Rasanya seperti disuntik biasa. Awalnya deg-degan, setelah disuntik tidak sakit kok,” ungkapnya.
Sebelum disuntik vaksin Covid-19, terlebih dahulu dicek oleh petugas kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan serta riwayat penyakit. Setelah dipastikan aman, ia kemudian diarahkan naik ke atas panggung.
Berbeda dengan Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo terpaksa ditunda karena darahnya tinggi. “Tensi darah harus 140/90. Jadi saya enggak ikut,” sebut Hanifa, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang.
Bahkan, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni tidak ikut dalam kelompok penerima vaksin Sinovac tahap pertama. Ia tak bisa divaksin karena usianya di atas syarat disuntik maksimal 60 tahun. Sementara usia Neni menginjak 61 tahun.
“Dari pemeriksaan semua sehat, tapi terkendala dengan usia saya yang sudah 61 tahun,” ujarnya usai acara pembukaan Pencanangan Vaksin.
Selain itu, adapula tiga nama yang diusulkan mengikuti vaksinasi tahap pertama juga gagal disuntik Vaksin. Yakni Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bontang Suhardi, Kajari Bontang Dasplin dan Ketua DPRD Bontang Andi Faisal Sofyan Hasdam.
Diketahui, 11 relawan telah diusulkan untuk vaksinasi pertama yang merupakan perwakilan tenaga kesehatan (Nakes), aparatur sipil negara (ASN), Kementerian Agama Bontang, organisasi pelajar, perwakilan jurnalis, hingga influencer. (*/Fajri Sunaryo)