KUTAI TIMUR – Masyarakat Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengeluhkan persoalan harga beras dan bahan bakar minyak (BBM) yang dijual jauh lebih mahal dibandingkan daerah lain.
Keluhan tersebut diterima, Anggota DPRD Kutim, Abaldus Badu, menyampaikan dari laporan yang disampaikan salah satu warga Karangan, harga beras 25 kilogram mencapai Rp 540 ribu. Pun dengan harga BBM yang menyentuh Rp 23 ribu per liternya.
Baca juga: Dewan Kutim Minta Kepala Desa di Dapil 4 Data Wilayah yang Belum Teraliri Listik dan Air Besih
Dalam kondisi ini, Ubaldus Badu mengaku prihatin atas apa yang dirasakan warga setempat dalam memenuhi kebutuhan. “Perbedaan harganya sangat jauh. Ambil contoh BBM, di kecamatan lain seperti Kaubun hanya berkisar Rp 18.000 hingga Rp 19.000 per liter,” jelasnya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu menyampaikan, seharusnya pemerintah daerah hadir untuk menyelesaikan ketimpangan harga yang terjadi di Kutai Timur. Ia pun berharap masyarakat diberikan kepedulian secara merata agar tidak terjadi perbedaan-perbedaan.
“Karena ketidakmerataan harga tentu sangat memberatkan masyarakat di Karangan. Perbedaan harga ini disebabkan oleh sistem yang belum merata antar kecamatan. Seharusnya harga di Karangan bisa mengikuti harga di kecamatan lainnya,” tegas Ubaldus.
Baca juga: Ketua Komisi A DPRD Kutai Timur Minta Sejumlah Perda Mandul Direvitalisasi
Kenaikan harga yang tidak wajar tersebut diharapkan dapat segera ditangani untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di Karangan. Ubaldus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan intervensi agar harga sama rata wilayah di Kutim.
“Tentunya harga-harga yang tidak memberatkan masyarakat. Ini baru satu contoh, mungkin masih banyak persoalan ketimpangan harga yang terjadi di kecamatan lain dan belum diketahui,” tambahnya.