Dewan Bontang Minta Pemkot Tetap Serius Tangani Stunting Meski Angkanya Turun

Redaksi
18 Jul 2024 09:16
DPRD Bontang 0
2 menit membaca

BONTANG – Angka prevalensi stunting di Kota Bontang berangsur mengalami penurunan dalam satu semester 2024, sesuai data dari Dinas Kesehatan Bontang, yakni 18 persen.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Tri Ismawati mengingatkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Bontang tidak berpuas diri atas penurunan stunting.

Baca juga: Dewan Bontang Berharap Orang Tua Berikan Pengetahuan Dini Tentang Kekerasan pada Anak

Lanjut dia, kewaspadaan terhadap permasalahan stunting di Kota Bontang harus terus ditingkatkan. Jangan sampai ada kelengahan hanya karena mengalami penurunan sedikit.

“Harus tetap waspada meski angka perlahan menurun terus pemerintah jadi lengah dalam menangani kasus stunting,” ujarnya, Kamis (18/7/2024).

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting pada tahun 2023 di Kota Bontang sempat mencapai 27 persen. Sedangkan target stunting dari nasional maksmial di angka 14 persen.

Diketahui, per 5 Juli 2024 jumlah kunjungan balita ke posyandu sebanyak 6.459, dari sasaran total balita berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) 11.435 atau sudah sebanyak 58.48 persen balita.

Menurutnya, pemerintah bisa menurunkan angka stunting di tahun ini, melalui kelurahan dengan melakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), seperti pembagian telur dan vitamin di Posyandu.

Baca juga: Rencana Pembangunan Jalan Lingkar Dinilai Adrofdita Menambah Spot Wisata Bontang

Politisi Partai Berkarya itu meminta agar program stunting tetap dijalankan meskipun angkanya sudah turun, bahkan mencapai target.

“Harapannya tentu Bontang bisa mencapai target penurunan stunting, bahkan di bawah 14 persen kalau bisa,” paparnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x