MEMONESIA.COM – Masyarakat sempat dihebohkan dengan sebuah unggahan di Facebook yang menyebutkan sisah token listrik atau kWh akan hangus setelah program diskon listrik 50 persen berkahir pada 28 Februari 2025.
“Yang belum ngisi token listrik, jangan banyak-banyak, jangan serakah. Karena cuma berlaku di Februari aja, jika masih ada sisa kWh-nya bakal hangus. Jadi isi seperti biasa aja, kan sayang duitnya nanti,” tulis akun Facebook Izma Yantii, Sabtu, 4 Januari 2025. Lantas, benarkah sisa kWh akan hangus setelah program diskon berakhir?
Pemerintah memberlakukan diskon tarif listik hanya berlangsung selama dua bulan sejak 1 Januari hingga 28 Februari 2025 yang diperuntukan untuk pelanggan rumah tangga berdaya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, menegaskan tidak ada perpanjangan diskon listrik setelah periode tersebut. “Tidak diperpanjang, dua bulan saja,” ujar Bahlil dalam pernyataan yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/1/2025).
Lanjut dia, program ini berlaku bagi pelanggan listrik pascabayar dan prabayar. Bagi pengguna listrik prabayar, pembelian token listrik selama masa diskon tetap bisa digunakan setelah Februari 2025, selama token tersebut sudah dimasukkan ke dalam meteran.
“Bagi pelanggan prabayar yang memiliki sisa kWh pada kWh meter, kWh tersebut tidak akan hangus setelah Februari 2025 dan masih bisa digunakan pada bulan selanjutnya,” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto.
Namun, Greg mengimbau pelanggan agar tidak membeli token dalam jumlah besar secara terburu-buru. Ia juga meminta masyarakat untuk tetap menggunakan listrik secara normal agar manfaat diskon ini bisa dirasakan secara maksimal.
“Masyarakat diharapkan memanfaatkan diskon ini dengan bijak sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Dengan skema diskon ini, pelanggan hanya perlu membayar setengah dari harga normal. Sebagai contoh, jika biasanya membeli token listrik seharga Rp 100.000, maka selama periode program ini pelanggan hanya perlu membayar Rp 50.000 untuk mendapatkan jumlah kWh yang sama.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Greg mengingatkan bahwa token listrik memiliki masa berlaku terbatas. Jika pelanggan tidak segera memasukkan token ke dalam meteran dan telah melakukan 50 transaksi pembelian berikutnya, token yang belum digunakan akan hangus.
“Misalnya, pelanggan membeli token hari ini, lalu menyimpannya tanpa meng-input ke meteran. Jika pelanggan melakukan 50 transaksi pembelian berikutnya tanpa menggunakan token tersebut, maka token itu akan kedaluwarsa,” jelasnya.
Tidak ada komentar