Wujudkan Bontang Jadi Kota Tahfidz, Disdikbud Tingkatkan Pendidikan Al Quran

Redaksi
1 Okt 2024 08:38
3 menit membaca

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) semakin serius mendorong penguatan pendidikan berbasis agama di kalangan pelajar. Upaya ini diwujudkan dengan memperluas program pembelajaran Al-Quran di sekolah-sekolah dasar, demi mendukung misi Bontang sebagai Kota Tahfidz.

Sebagai bagian dari strategi ini, Disdikbud mengadakan Program Bimbingan Teknis (Bimtek) Training of Trainers (TOT) khusus untuk guru agama. Program ini dirancang untuk memperkuat kemampuan guru dalam mengajarkan baca tulis Al-Quran secara efektif di sekolah-sekolah negeri.

Saparuddin, Sekretaris Disdikbud Bontang, menjelaskan bahwa program TOT ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di Bontang. “Guru memiliki peran besar dalam menyampaikan pendidikan agama yang berkualitas. Oleh karena itu, Bimtek ini memberikan mereka bekal metode pengajaran yang terstruktur dan relevan,” ungkapnya pada Selasa (1/10/2024).

Menurut Saparuddin, pelatihan ini lebih dari sekadar bimbingan teknis. Ini adalah investasi jangka panjang untuk mendukung visi Bontang sebagai Kota Tahfidz. “Program ini tidak berhenti di pelatihan. Justru di sinilah awal tanggung jawab besar guru dalam membimbing generasi muda yang mahir baca tulis Al-Quran,” tegasnya.

Program ini juga sejalan dengan visi Pemkot Bontang yang ingin memperkuat nilai-nilai agama di kalangan pelajar. Berbagai metode pengajaran Al-Quran seperti Ummi, Iqra, dan Qiroati dikenalkan dalam Bimtek, sehingga guru dapat memilih pendekatan yang paling sesuai untuk siswa mereka.

“Kami berharap guru-guru yang mengikuti pelatihan ini bisa mempraktikkan metode yang telah dipelajari di sekolah masing-masing. Dengan begitu, pembelajaran Al-Quran bisa berjalan lebih efektif dan terstruktur,” tambah Saparuddin.

Tidak ingin hanya sekadar seremonial, Disdikbud Bontang merencanakan evaluasi rutin untuk memastikan hasil pelatihan benar-benar diterapkan. “Kami ingin memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata. Karena itu, akan ada evaluasi berkala untuk melihat bagaimana metode ini diterapkan di lapangan,” ujar Saparuddin.

Selain meningkatkan kompetensi teknis, program ini diharapkan mampu memperkuat komitmen guru dalam mendidik siswa. Saparuddin menekankan bahwa pendidikan agama membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, termasuk orang tua.

“Kami ingin orang tua terlibat dalam proses ini. Pendidikan agama bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga tanggung jawab keluarga. Orang tua perlu memantau dan mendukung pembelajaran Al-Quran di rumah, sehingga ada kesinambungan antara pendidikan di sekolah dan di rumah,” katanya.

Disdikbud percaya, dengan program ini, generasi muda Bontang akan tumbuh dengan fondasi spiritual yang kokoh. Harapan besarnya adalah, setiap anak di sekolah negeri mampu menguasai baca tulis Al-Quran dengan baik.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa di Bontang memiliki dasar pendidikan agama yang kuat, yang akan mendukung mereka menjadi individu yang religius dan berkarakter,” tutup Saparuddin.

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Disdikbud Bontang untuk memperkuat aspek religius di tengah masyarakat, dengan melibatkan peran sekolah, guru, dan orang tua dalam proses pendidikan agama yang berkelanjutan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *