KUTAI TIMUR – Kabupaten Kutai Timur (Kutim), khususnya Kecamatan Sangatta Selatan kerap mengalami kelangkaan gas LPG 3 kg (gas melon). Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Jimmi angkat bicara terkait permasalahan tersebut.
Kata Jimmi, masalah utama kelangkaan gas melon adalah pendistribusian yang terhambat oleh kondisi infrastrukutur yang kurang memadai. Ia menilai distribusi gas seharusnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti distribusi BBM (bahan bakar minyak) seperti pertalite atau solar.
Yakni, dengan adanya stasiun besar yang berfungsi sebagai pusat distribusi gas dapat mempermudah proses penyaluran dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses gas dengan mudah dan teratur.
“Sebetulnya bisa, asalkan infrastruktur kita memadai,” ujar Jimmi, saat ditemui di kantornya, Selasa (5/11/2024).
Jimmy membandingkan infrastruktur di Kutai Timur dengan Kota Bontang, daerah yang memiliki infrastruktur stabil dan tidak perlu lagi melakukan perbaikan besar untuk pemasangan jaringan gas. Di Bontang, jaringan gas sudah terpasang dengan baik sehingga proses distribusi tidak terkendala. Hal ini, dapat dijadikan contoh bagi Kutim untuk meningkatkan infrastruktur demi mempermudah distribusi gas.
Jimmy mengusulkan agar wilayah Sangatta Utara, terutama area perumahan KPC dan Perumahan Munthe, dijadikan sebagai area percontohan untuk pemasangan jaringan gas. Menurutnya, hal ini bisa menjadi langkah awal untuk mewujudkan distribusi gas yang lebih efisien di Kutai Timur.
“Jika dibandingkan dengan distribusi tabung gas, jaringan gas jauh lebih efisien dan minim perawatan,” tambahnya.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kutai Timur, belum tercakup rencana pembangunan infrastruktur jaringan gas.
Hal ini menjadi salah satu kendala bagi pemerintah daerah untuk memajukan distribusi gas di Kutai Timur. Jimmi mengakui bahwa ini menjadi tantangan yang perlu diatasi dengan memasukkan rencana pembangunan jaringan gas ke dalam program jangka panjang daerah.
Jimmi mengungkapkan bahwa pembahasan RPJPD akan dilakukan pada bulan November tahun ini. Dirinya berharap, pembahasan ini menjadi momen penting untuk memasukkan rencana pembangunan jaringan gas ke dalam agenda pemerintah.
“Ini adalah usulan yang bagus agar Kutai Timur siap untuk infrastruktur jaringan gas di masa mendatang,” pungkasnya.
No Comments