BONTANG – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang, Faisal mengeluhkan kemacetan lalu lintas yang terjadi di sekitar area Pelabuhan Lok Tuan, Bontang Barat.
Menurutnya, sebagai warga yang tinggal di area tersebut merasa terganggu aktivitasnya, jika sedang ada kegiatan naik atau turunnya penumpang kapal di pelabuhan tersebut.
Baca juga: Andi Faiz Imbau Masyarakat Bontang untuk Tak Takut Laporkan Tindakan Asusila
“Apalagi jika kemacetannya terjadi di pagi hari atau di saat pulang warga pulang kerja, ini sangat membatasi lalu lalang kendaraan roda dua , terutama pengguna roda empat,” ujarnya, Selasa (30/7/2024).
Politisi Partai NasDem itu menyebutkan, hal ini sudah kedua kalinya Ia sampaikan agar segera mendapatkan solusi. Karena sampai saat ini, jika ada aktivitas di pelabuhan, maka kendaraan akan terparkir di sepanjang jalan masuk pelabuhan, serta area parkir Masjid Terapung.
Ia menilai, lahan parkir antara masjid terapung dengan pelabuhan selalu bercampur. Padahal seharusnya harus memiliki lahan parkir masing-masing.
“Karena lahan di masjid terapung juga sempit untuk menampung kendaraan,” lanjutnya.
Pemerintah bisa menganggarkan untuk memindahkan tiang-tiang pancang yang ada di belakang Kantor Lama Uji Kir Loktuan, yang hampir 20 Tahun tidak terpakai.
Nantinya, lokasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan parkir sementara untuk menghindari kemacetan, mengingat saat ini sedang ramainya aktivitas Pelabuhan.
Baca juga: Tri Ismawati Soroti Pasien Harus Antre Berjam-Jam untuk Dapat Kamar di RSUD Bontang
Menaggapi keluhan Faisal, Wali Kota Bontang, Basri Rase menjelaskan, bahwa pemkot masih berusaha untuk melakukan pembebasan lahan di lokasi tersebut.
Ia pun mengakui bahwa jarak pelabuhan dan rumah warga dinilai sangat dekat. Sehingga banyak kendaraan yang memenuhi area pelabuhan.
“Kami segera carikan solusi agar mobil-mobil yang berada di wilayah pelabuhan tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” pungkasnya.