Dana Perjalanan Dinas Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

CEGAH CORONA : Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni (kiri) menyampaikan pengalihan anggaran dinas untuk penanggulangan virus corona. (memonesia.com)

BONTANG- Pemkot Bontang telah menyiapkan dana untuk penanganan pandemi Covid-19. Pos anggaran ini dikhususkan untuk sektor medis hingga dampak ekonomi dan sosial.

Anggaran jumbo Rp 39 miliar ini diperoleh dari pergeseran anggaran APBD 2020. Mulai dari dana perjalanan dinas pejabat dialihkan seluruhnya ke penanganan Covid-19.

Baca Juga : Kaltim Usul ke Pusat Terapkan Karantina Wilayah

Salah satu pemanfaatannya, yakni pemberian dana stimulan Rp 500 ribu per Kepala Keluarga (KK) kurang mampu dan tagihan air PDAM gratis tiga bulan.

Data dan kriteria warga kurang mampu mengacu kepada aturan pemerintah. Sementara ini, teknis penyaluran bagi keluarga kurang mampu masih dimatangkan.

Ada sekitar 8.510 KK. 4.708 KK sudah mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah pusat setiap bulannya. Sisanya, 3.802 KK yang akan disasar, April hingga Juni.

“Kalau data Dinas Sosial ya ada 3 ribuan,” jelas Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni usai rapat koordinasi percepatan penangan Covid-19 lintas OPD, sektor swasta dan perusahaan, Rabu (01/04).

Adanya pandemi corona, tidak menutup kemungkinan ada penambahan warga miskin baru. Misalnya pekerja informal, ojek daring, penjual pentol, nelayan dan lainnya.

“Semua dilibatkan, jangan sampai ada yang membutuhkan malah enggak dapat. Apalagi tumpang tindih,” sebut Neni.

Pun soal penggratisan tagihan PDAM Tirta Taman Bontang. Jika mengulik data PDAM, Neni menyampaikan terdapat 27 ribu pelanggan atau sambungan rumah tangga yang akan menerima penggratisan selama 3 bulan.

Baca Juga : Pasien Positif Covid-19 di Kaltim Bertambah

“April sampai Juni. Puluhan ribu sambungan rumah, terkecuali sambungan di kantor dan perusahaan,” paparnya. Semua kategori rumah tangga digratiskan. Seperti masjid, rumah ibadah, dan usaha kecil.

Selain memangkas perjalanan dinas, ada juga kegiatan diubah. Misalnya, pembelian Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis serta pembuatan ruang isolasi di gedung klinik RSUD Taman Husada.

Semula Pemkot Bontang akan membangun lantai 5 untuk rumah sakit tipe B, tapi dijadikan ke ruang isolasi. Di mana dananya kisaran Rp 4 miliar. Jika masih kurang, masih ada opsi lain, yakni menggunakan anggaran Pilkada di KPU Bontang. (*)