BONTANG – Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Tri Ismawati menyoroti pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang.
Politisi Partai Berkarya itu mengatakan bahwa dirinya mendapatkan laporan, adanya penumpukan pasien di rumah sakit tersebut, lantaran ruangan kamar sudah terlalu penuh.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Pangan, Komisi II Bontang Dorong Pemkot Bangun Gudang Bulog
Berdasarkan dari laporan yang Ia terima, pasein harus menunggu cukup lama, yakni sekitar setengah hari untuk mendapatkan kamar rawat inap.
“Pasien yang lapor itu daftar sejak siang baru dan bisa masuk kamar pas malamnya,” ujarnya, kepada awak media, baru-baru ini.
Ia menilai kemungkinan hal tersebut sudah terjadi berkali-kali, namun kebetulan yang berani untuk melaporkan ke pihak dewan baru satu orang saja.
Melihat fenomena ini, pihak RSUD perlu melakukan pembenahan, dengan menambahkan jumlah kamar menjadi lebih banyak.
Sebab, Ia mengkhawatirkan adanya penumpukan pasien yang terus menerus di rumah sakit tersebut. Serta prihatin dengan kondisi pasien jika harus menunggu terlalu lama.
“Ini berpengaruh akan pelayanan rumah sakit, karena dua hal tersebut berbanding lurus,” jelasnya .
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bontang, Basri Rase menjelaskan bahwa RSUD sedang mengalami keterbatasan ruangan. Maka dari itu, tidak ada lagi ruangan untuk menampung pasien berlebih.
“Kejadian ini memang karena tempatnya yang terbatas, bukan dari segi pelayanannya yang kurang,” imbuhnya.
Baca juga: Lewat Perda Dewan Berharap Dapat Maksimal Penuhi Hak 7 Ribu Disabilitas di Bontang
Hal ini juga didukung dengan penambahan instruksi dari Presiden RI bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan, bahwa dalam satu kamar tidak boleh lebih dari enam kasur.
Selain itu, penumpukkan pasien terjadi, karena banyaknya pasien rujukan dari daerah sekitar Bontang. Mengingat saat ini, fasilitas rumah sakit yang semakin lengkap.
“Nantinya mungkin bisa bangun rumah sakit lainnya menggunakan APBD Bontang,” pungkasnya.
Tidak ada komentar