Pertemuan DPMPTSP Bontang dengan Kementerian BKPM.BONTANG — Kementerian Investasi/Hilirisasi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus memperkuat langkah hilirisasi industri migas nasional dengan berkoordinasi langsung dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang untuk memvalidasi potensi investasi di daerah tersebut.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya penyusunan proposal bisnis nasional yang akan ditawarkan kepada calon investor internasional. Bontang dipilih karena dinilai memiliki prospek besar, terutama di sektor minyak dan gas bumi (migas) yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi kota industri itu.
Ahli Madya Hilirisasi Minyak, Gas, dan Bumi Kementerian Investasi, Iksan Adi, menjelaskan bahwa pihaknya ingin melihat langsung peluang investasi yang dapat dikembangkan di lapangan.
“Kami ingin memetakan peluang investasi yang potensial di Bontang,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Dalam kegiatan ini, BKPM turut menggandeng PT Deloitte Indonesia, salah satu konsultan industri dan firma akuntansi terbesar di dunia. Kehadiran Deloitte diharapkan dapat memperkuat strategi promosi investasi sekaligus membantu analisis bisnis agar potensi Bontang dikenal di kancah global.
Iksan menambahkan, fokus utama tim kementerian kali ini adalah pengembangan industri turunan gas, khususnya amoniak yang menjadi bahan baku pembuatan Soda Ash. Produk ini penting karena Indonesia masih bergantung pada impor dalam jumlah besar setiap tahunnya.
“Kita ingin ada tambahan investor supaya kapasitas produksi nasional meningkat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Bontang, Aspianur, menyambut baik langkah Kementerian Investasi yang terus mendorong promosi potensi daerah ke tingkat internasional.
“Kami siap mendampingi selama tim BKPM dan Deloitte berada di Bontang. Harapannya, kegiatan ini bisa membuka peluang investasi baru di seluruh wilayah Kota Bontang,” ujarnya.
Selama kunjungan, tim Kementerian dan Deloitte juga dijadwalkan meninjau kawasan industri KIE serta melakukan validasi langsung terhadap sejumlah potensi lain di Bontang.
Diketahui, PT Pupuk Kaltim baru saja melakukan groundbreaking pabrik Soda Ash pertama di Indonesia yang berlokasi di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang.
Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi mencapai 300 ribu ton per tahun, dan diharapkan bisa menekan angka impor yang kini mencapai 1 juta ton per tahun.
Tidak ada komentar