Bicara Soal Pelestarian Wayang di Kaltim, Samsun Hadiri Musda Pepadi

Redaksi
24 Nov 2023 12:00
DPRD Kaltim 0
2 menit membaca

Memonesia.com – Legislator Karang Paci Muhammad Samsun menghadiri Musyawarah Daerah Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Jumat (24/11/2023) di Rumah Jabatan Ketua DPRD Kota Samarinda, Jalan Siradj Salman, Samarinda.

Ia mengatakan bahwa kehadirannya dalam musyawarah daerah ini bagian dari menjalin silaturahmi bersama pengurus Pepadi. Serta, untuk membicarakan cara pengembangan seni budaya wayang ke depannya di Bumi Etam.

“Hari ini kita melakukan silaturahmi dan bermusyawarah dengan para tokoh dalang, tokoh pagelaran wayang dan perwayangan, se-Kaltim, dihadiri 9 kabupaten/kota. Ada banyak hal yang kita bicarakan,” ungkapnya.

Tidak hanya membicarakan perkembangan seni budaya wayang di Bumi Kalimantan. Akan tetapi, juga dilakukan pembahasan soal pembentukan pengurus atau struktur baru Pepadi Kaltim.

“Itu yang utama, dan tadi sepakat untuk membentuk kepengurusan Pepadi Provinsi Kaltim, dipilihlah ketua, yakni saya sendiri yang nanti dimandatkan untuk membuat kepengurusan Pepadi Kaltim,” terangnya.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim ini turut menekankan pentingnya mempromosikan seni budaya wayang secara kreatif untuk menarik minat generasi muda, sebagai upaya dalam menumbuhkan kecintaan mereka terhadap warisan budaya tersebut.

Menurutnya, diperlukan kolaborasi antara seniman lokal, pendidik, dan komunitas untuk mengadakan lokakarya, pertunjukan, dan program edukasi yang mempromosikan warisan budaya ini ke depannya.

“Pemanfaatan teknologi modern dapat membantu menyebarkan apresiasi terhadap seni wayang melalui platform digital dan media sosial,” jelasnya.

Kedepannya, pria kelahiran Jember itu akan berfokus kepada bagaimana menghadapi masalah di perwayangan, naik turunnya semangat para pelaku perwayangan.

“Padahal, wayang ini sesuatu yang ekslusif, nilai seninya tinggi sekali, mahal sekali. Berbagai macam elemen ada di dalamnya, seperti seni sastranya, pengelolaan tata panggung, lighting, soundnya. Ini yang membuat wayang spesial,” paparnya.

Sementara itu, Slamet Junaidi, salah satu tokoh Pepadi Kaltim, menuturkan bahwa di Kalimantan sendiri memiliki banyak multi etnis, contoh seperti yang ada di Balikpapan, ada 100 paguyuban, dengan segala seni budaya Nusantaranya, harus saling menghormati dan bersatu di Kaltim.

“Ada istilah Jawa yakni nguri-nguri budaya yang artinya melestarikan budaya, salah satunya adalah wayang kulit, yang didalamnya ada istilah tuntutan, tontonan dan tatanan,” tegasnya.

Dirinya berharap terhadap kepengurusan baru nanti bisa mengayomi, mengajak dan menyatukan, serta membesarkan, mempertahankan sebu budaya ini, dengan segala tantangan global saat ini. (adv)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x