KUTAI TIMUR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur melalui Komisi D bersiap memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim.
Agenda ini bertujuan meminta penjelasan terkait progres pelaksanaan program beasiswa dan seragam sekolah gratis, yang dinilai masih menemui banyak kendala.
Pemanggilan direncanakan dalam waktu dekat, menyusul laporan lambannya pembangunan infrastruktur pendidikan di sejumlah kecamatan.
Ketua Komisi D, Julfansyah, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memperoleh informasi mendetail mengenai implementasi kedua program prioritas tersebut. Menurutnya, beasiswa dan seragam gratis merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan akses dan kesejahteraan pendidikan di Kutai Timur.
“Kami ingin mendapatkan gambaran nyata tentang sejauh mana program ini berjalan, termasuk kendala yang dihadapi di lapangan,” ujar Julfansyah, baru-baru ini.
Selain menyoroti program beasiswa dan seragam gratis, Komisi D juga menekankan perhatian pada keterlambatan pembangunan infrastruktur sekolah, khususnya di daerah pemilihan (Dapil) Kutim III.
Kecamatan seperti Muara Bengkal, Muara Ancalong, Busang, Long Mesangat, dan Batu Ampar menjadi fokus utama, mengingat kondisi fasilitas pendidikan yang dinilai belum memadai.
“Kami menerima banyak laporan dari masyarakat terkait proyek-proyek yang belum selesai. Ini masalah serius, terutama di wilayah Dapil saya. Kami perlu memastikan proyek ini segera rampung,” tambahnya.
Sekretariat DPRD Kutim telah diminta untuk menjadwalkan pertemuan dengan Disdikbud guna membahas persoalan ini secara mendalam.
DPRD Kutim berharap langkah ini dapat mempercepat realisasi program pendidikan dan penyelesaian proyek infrastruktur demi kualitas pendidikan yang lebih baik di wilayah tersebut.
Tidak ada komentar