Kutim Raih Penghargaan Bergengsi di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Redaksi
13 Jun 2024 15:55
Kutai Timur 0
2 menit membaca

KUTAI TIMUR – Semarak Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2024 di Kalimantan Timur (Kaltim) diwarnai dengan penganugerahan bergengsi KALPATARU, ADIWIYATA, dan PROPER. Bertemakan “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”, acara ini menjadi bukti komitmen kuat Kaltim dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, secara langsung menganugerahkan penghargaan kepada para pemenang yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjaga lingkungan. Salah satu yang menarik perhatian adalah Kelompok Kerukunan Keluarga Kampung Hijau dari Kutai Timur (Kutim) yang berhasil menyabet kategori Penyelamat Lingkungan dalam penghargaan Kalpataru. Kelompok ini dikenal dengan berbagai inisiatif hijau yang telah menginspirasi banyak pihak.

Kegembiraan Kutim bertambah dengan raihan prestasi beberapa sekolahnya di ajang Adiwiyata Provinsi. SDN 10 Bengalon, SMAN 1 Sangkulirang, SMAN 1 Kaubun, dan SMP 2 Sangatta Utara berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Provinsi. Prestasi ini menunjukkan komitmen kuat sekolah-sekolah tersebut dalam menerapkan program lingkungan yang berkelanjutan dan inovatif, serta melibatkan partisipasi aktif dari siswa dan komunitas sekolah.

Kabid Penaatan dan Pengembangan Kapasitas DLH Kutim, Nurrahmi Asmalia, yang turut hadir dalam acara ini, menyatakan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh sekolah-sekolah di Kutim. “Ini adalah bukti bahwa pendidikan lingkungan yang baik dapat memberikan dampak nyata,” kata Nurrahmi. Ia pun menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong lebih banyak sekolah di Kutim untuk mengikuti jejak ini.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam menghadapi krisis iklim global. Inovasi dan keadilan, menurutnya, adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan lingkungan. “Semua pihak diminta bersama-sama mencari solusi kreatif yang adil bagi semua pihak,” tegas Akmal Malik.

Penganugerahan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan penghargaan ini, diharapkan semakin banyak individu dan institusi yang tergerak untuk berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga bumi. Karena krisis iklim adalah masalah bersama, maka penyelesaiannya pun harus dilakukan secara kolektif dengan semangat keadilan bagi semua pihak. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x