SANGATTA – Suasana tenang di Gang Rejeki 09, Teluk Lingga, Kecamatan Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim) seketika berubah mencekam saat kobaran api melahap lima rumah warga, Jumat (14/2/2025) dini hari, tepat pukul 00.20 Wita. Kebakaran tersebut mengakibatkan delapan jiwa dari empat kepala keluarga kehilangan tempat tinggal, sementara seorang pria paruh baya, sekitar 60 tahun, menjadi korban jiwa dalam insiden tragis ini.
Sarkani, seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian, mengaku masih sempat berbincang dengan korban sekitar pukul 23.00 Wita. Namun, hanya berselang satu jam, teriakan warga membangunkannya dari tidur.
“Tiba-tiba terdengar suara teriakan ‘api-api!’. Saat saya buka pintu, api sudah membesar, kami tidak bisa berbuat banyak,” ujar Sarkani kepada awak media.
Ia bergegas menyelamatkan kendaraan-kendaraan di sekitar lokasi, tetapi upayanya untuk kembali menolong korban sia-sia. “Waktu saya balik, rumahnya sudah dilalap api, tidak sempat diselamatkan,” lanjutnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kutai Timur, Failu, mengungkapkan bahwa korban ditemukan dalam kondisi terjebak di dalam rumah. “Korban diduga tertidur dan sempat berusaha menyelamatkan diri ke tepi dinding, tetapi tertimpa atap yang roboh sehingga tidak bisa menyelamatkan diri,” jelasnya.
Proses pemadaman sempat terhambat akibat akses jalan yang sulit dilalui mobil pemadam. Selain itu, adanya hajatan pernikahan yang menutup akses utama gang semakin menyulitkan petugas. “Kami harus mencari jalan alternatif melalui Gang Rejeki 5 untuk mencapai lokasi,” tambah Failu.
Di tengah duka yang menyelimuti, Pemerintah Daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera menyalurkan bantuan kepada para korban.
“Kami prioritaskan evakuasi korban agar tidak terjadi musibah lanjutan. Selain itu, kami juga memberikan bantuan sembako untuk meringankan beban para korban,” kata Ahmad Subhi, staf BPBD Kutai Timur.
Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya langkah pencegahan kebakaran serta akses darurat yang memadai di kawasan permukiman padat penduduk. (Redaksi)
Tidak ada komentar