Kepala Bagian Perekonomian, Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Vita Nurhasanah. (Memonesia/Han)SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengencangkan koordinasi lintas sektor untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Langkah ini dijalankan lewat strategi 4K yang menjadi acuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menghadapi potensi gejolak harga menjelang momentum akhir tahun.
Kepala Bagian Perekonomian Setkab Kutim, Vita Nurhasanah, mengatakan strategi 4K—Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif—menjadi pondasi kolaborasi terpadu antarinstansi. Pendekatan ini melibatkan Forkopimda, perangkat daerah, distributor, hingga agen komoditas kebutuhan pokok.
Ia menjelaskan, forum-forum koordinasi tak hanya dipakai untuk menyamakan persepsi, tetapi juga menyelesaikan hambatan lapangan terkait distribusi dan ketersediaan yang kerap memicu lonjakan harga.

Salah satu contoh sinergi yang kini berjalan adalah pengawasan pasokan beras bersama para agen di Sangatta. Dengan dukungan Disperindag, pemerintah memastikan kesiapan stok menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Natal dan Tahun Baru.
“Berdasarkan komunikasi kami dengan distributor, stok beras berada dalam kondisi aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Kutim,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).
Vita menambahkan, komunikasi efektif menjadi elemen penting dalam menyatukan langkah pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Lewat pertemuan teknis berkala, seluruh pihak didorong memahami peran masing-masing dalam menjaga stabilitas harga.
“Sinergi antar-stakeholder berjalan baik. Kami rutin menggelar kegiatan seperti capacity building dan high level meeting untuk membahas langkah strategis pengendalian inflasi,” tutupnya.
Tidak ada komentar