Soal Visi-Misi Paslon Pilkada Kutim, Ini Tanggapan Dewan

Redaksi
8 Nov 2024 11:19
Kutai Timur 0
2 menit membaca

KUTAI TIMUR – Jelang Pilkada serentak, perhatian tertuju pada persaingan dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Kutai Timur (Kutim).

Dalam debat perdana yang berlangsung belum lama ini, terkait penyampaian visi dan misi kedua Paslon menuai pandangan dan komentar dari anggota DPRD Kutim.

Salah satu anggota Komisi DPRD Kutim, Uci, mengungkapkan bahwa komitmen kedua paslon dalam membangun daerah terlihat hampir identik, mulai dari pengembangan infrastruktur hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Debat perdana menunjukkan bahwa baik paslon 01 maupun 02 menekankan hal yang sama: membangun infrastruktur, memperbaiki pendidikan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Uci di ruang kerjanya, Jumat (8/11/2024).

Meski demikian, ia menekankan pentingnya masyarakat Kutim memilih berdasarkan hati nurani. Sebab, dari hasil penyampaian visi-misi dan program kedua Paslon dinilai sama baiknya, hanya tinggal masyarakat perlu lebih cermat dalam menentukan pilihan.

Uci juga menegaskan, masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan strategu politik uang. Menurut Uci, praktik tersebut mencederai demokrasi. Dengan adanya politik uang, tentu akan melahirkan kepemimpinan yang prematur, karena terpilih dengan cara instan, bukan terpilih karena berdasarkan kapasitan, atau gagasan yang memang bagus.

“Cara instan itu akan menghambat lahirnya pemimpin yang benar-benar kompeten dan berintegritas. Kita harus lawan politik uang. Pilihlah pemimpin yang benar-benar dapat membawa perubahan, bukan karena iming-iming sesaat,” tegasnya.

Pilkada serentak tahun ini akan menjadi ajang bagi masyarakat Kutai Timur untuk menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan. Paslon Bupati Kutim terdiri dari Kasmidi Bulang-H. Kinsu (01) dan Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi (02). Sementara, di tingkat Provinsi Kaltim, pertarungan terjadi antara Isran Noor-Hadi Mulyadi (01) dan Rudy Mas’ud-Seno Aji (02).

DPRD mengajak masyarakat untuk aktif menolak segala bentuk kecurangan, termasuk politik uang, dan memastikan suara mereka dihitung untuk mewujudkan demokrasi yang bersih dan bermartabat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x