BONTANG – Upaya modernisasi pasar tradisional terus digalakkan. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang mengadakan pelatihan pemanfaatan uang elektronik, khususnya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), untuk para pedagang pasar.
Pelatihan ini digelar selama dua hari, Rabu (13/11/2024) dan Kamis (14/11/2024), menghadirkan pembicara dari Bank BRI Cabang Cikditiro, Pujiyanto. Ia menjelaskan, QRIS merupakan solusi transaksi yang mempermudah pedagang dan pembeli di pasar tradisional.
“QRIS memberikan kemudahan dalam transaksi jual beli. Ini penting agar pedagang tradisional tidak tertinggal dalam era digital,” ujar Sunita Sinaga, Kepala Bidang Perdagangan DKUMPP Kota Bontang.
Kegiatan ini diikuti 17 pedagang dari tiga pasar besar di Kota Bontang. Dari jumlah tersebut, 14 pedagang sudah mulai menggunakan QRIS. Namun, kendala masih dihadapi sebagian pedagang, terutama mereka yang berusia lanjut, yang merasa kesulitan beradaptasi dengan teknologi.
“Pedagang yang lebih tua masih merasa nyaman menggunakan uang tunai. Tapi, setelah pelatihan, mereka mulai terbuka untuk mencoba QRIS,” tambah Sunita.
Tidak hanya memperkenalkan QRIS, pelatihan juga mencakup penggunaan platform digital seperti Shopee dan TikTok untuk memperluas jangkauan pasar. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing pedagang tradisional di tengah persaingan digital.
“Kami berkomitmen terus mendampingi pedagang, terutama yang berusia lanjut, agar mereka bisa mengikuti perkembangan teknologi. Ini adalah bagian dari transformasi pasar tradisional ke era digital,” tegasnya.
Langkah ini menunjukkan keseriusan DKUMPP Kota Bontang dalam mendorong inklusi teknologi di pasar tradisional, memastikan pedagang tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah perubahan zaman.
No Comments