Soal Virus Corona, Ini Himbauan Wali Kota Bontang

WASPADA: Terjangkitnya dua warga negara Indonesia oleh virus corona, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni lantas memberikan himbauannya kepada warganya. (Dok. Humas Pemkot Bontang)

BONTANG- Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memberikan himbauan kepada warga mengenai pencegahan virus corona. Hal ini setelah Presiden Joko Widodo memngumumkan terdapat dua warga Indonesia terjangkit virus corona atau Covid-19.

Setidaknya terdapat enam himbauan istri mantan Wali Kota Bontang dua periode Sofyan Hasdam, yakni warga dihimbau agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), rutin cuci tangan secara bersih dan menyeluruh, terapkan etika bersin dan batuk yang benar.

Selanjutnya warga menghimbau kolega dan kerabat yang sakit untuk beristirahat di rumah, hindari pegangan tangga virus corona dapat bertahan selama 9 jam di logam, dan perhatikan peringatan perjalanan (Travel Warning) dari pemerintah sebelum melakukan perjalanan keluar negeri.

Senin (02/03) diumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengimbau masyarakat agar lebih higienis dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

“Kita harus jaga higienis, banyak cuci tangan. Kemudian juga menjaga tubuh agar fit sehingga imunitas itu ada di dalam diri kita,” ujarnya.

Kasus infeksi virus corona telah ditemukan di Indonesia. Alih-alih panik, lebih baik hadapi kehadiran virus corona dengan mengetahui beberapa gejalanya. Saat ini, kedua WNI tersebut telah diisolasi di ruang khusus di RSPI Sulianti Saroso.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan, seorang ibu (64) dan putrinya (31) terinfeksi setelah berkontak langsung dengan seorang warga negara Jepang yang positif terinfeksi virus corona.

Meski begitu, dihimbau masyarakat tetap tenang mengenai kasus pertama virus corona di Indonesia. Dipastikan pemerintah sudah melakukan tindak lanjut atas kondisi ini.

Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio mengatakan, tingkat penyebaran virus ini rentan meluas. Pasalnya, orang yang terinfeksi tak selalu menunjukkan gejala mencolok.

Hingga saat ini, para dokter dan ilmuwan masih berusaha memahami gambaran lengkap tentang virus corona. Namun, beberapa gejala yang paling umum ditemukan adalah demam, batuk, dan sesak napas.

“Jadi, kriterianya demam dengan batuk. Atau, sesak napas dan yang berat lagi kesulitan bernapas,” kata Amin dalam sebuah wawancara dengan CNNIndonesia TV.

Beberapa indikasi medis bahkan ditemukan dalam skala yang lebih berat. Hal ini umumnya terjadi pada orang lanjut usia atau yang memiliki penyakit penyerta lain.

Virus yang menyerang sistem pernapasan ini secara sekilas terlihat memiliki gejala yang mirip dengan influenza. Keduanya sama-sama memiliki gejala seperti batuk, demam, dan flu. Bedanya, flu bersifat musiman, tapi tidak dengan corona.

Gejala flu yang khas termasuk di antaranya demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri persendian, sakit kepala, pilek, kelelahan, mual-muntah, dan diare. Gejala flu umumnya muncul secara tiba-tiba.

Umumnya, orang yang terkena flu akan sembuh dalam waktu kurang dari dua pekan. Pada beberapa kasus, flu menyebabkan komplikasi seperti pneumonia.

Diketahui, laporan yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet menuliskan bahwa hanya sekitar 5 persen pasien yang mengalami sakit tenggorokan dan pilek. Hanya 1-2 persen yang melaporkan diare, mual, dan muntah. (Redaksi)