Masalah Anggaran Hingga Infrastruktur Jadi kendala Pemenuhan Air Bersih di Desa Tepian Langsat Selama Ini

Redaksi
2 Mei 2024 10:03
DPRD Kutim 0
2 menit membaca

KUTAI TIMUR – Nyaris satu dekade, warga Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), menanti adanya listrik dan air, namun nyatanya hingga saat ini masih belum dirasakan warga Desa Tepian Langsat.

Ketua DPRD Kutim, Joni mengaku telah menelusuri masalah-masalah yang menjadi kendala pemenuhan air bersih tak kunjung terealisasi di Desa Tepian Langsat. Ia menyebut mulai dari masalah anggaran hingga infrastruktur dasar untuk kebutuhan jaringan instalasi air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

“Beberapa wilayah di Desa Kilometer 102 kemarin kami komunikasikan dengan pihak PDAM, tapi katanya masih menunggu anggaran dari pusat,” jelas Joni saat ditemui awak media.

Joni menambahkan, kendala lain yang menyebabkan PDAM belum bisa masuk ke daerah tersebut juga disebabkan infrastruktur dasar yang belum memadai, seperti membangun instalasi pengelolaan ari (IPA).

“Belum ada infrastruktur pusat di daerah Tepian Langsat. Berbeda dengan Rantau Pulung, yang sudah memiliki IPA sehingga bisa melayani sembilan desa di sekitarnya,” ucapnya.

Selain itu, untuk mengakses pusat PDAM, yang baru diaktifkan tahun ini di wilayah Bengalon. Juga terkendala jarak yang sangat jauh, sehingga tidak memungkinkan menyambung aliran air bersih ke desa-desa di Tepian Langsat.

“Satu-satunya cara membangun menyediakan air di Desa Tepian langsat, yakni dengan membangun IPA di wilayah tersebut,” paparnya.

Joni juga mengaku, sebelumnya telah menerima permintaan dari masyarakat untuk menyediakan sumur bor. Namun, pengeboran hanya dapat dilakukan sebagian karena kondisi tanah di beberapa daerah terlalu tinggi.

“Masyarakat meminta sumur bor untuk memperoleh air. Untuk saat ini, sumur bor menjadi solusi, namun tidak semua daerah dapat diakomodasi karena kondisi tanah yang terlalu tinggi,” paparnya.

Selain itu, Joni juga telah mengusulkan kepada kepala desa setempat untuk memindahkan pusat PDAM ke pusat kota karena lokasi yang terlalu tinggi.

“Saya telah mengusulkan kepada kepala desa untuk memindahkan pusat PDAM ke Bengalon Kota karena kondisi ketinggian di daerah tersebut,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x
x